jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles B. Panjaitan mengatakan, pendekatan kepada masyarakat menjadi salah satu solusi dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Rafles mengungkap hal tersebut saat membuka pelatihan fasilitator bagi Manggala Agni di Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (19/2).
BACA JUGA: Menteri LHK Canangkan Tiga Bulan Bersih Sampah
"Pendekatan yang intensif dan sosialisasi akan merubah kebiasaan yang dilakukan masyarakat dalam membuka atau pun membersihkan lahan untuk perkebunan dan pertanian," tuturnya.
Dalam pelatihan tersebut, Manggala Agni dibekali ilmu tentang strategi pendekatan kepada masyarakat secara sistematis, yang dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan karhutla. Sebelumnya di tahun 2017, pelatihan serupa juga dilaksanakan KLHK di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.
BACA JUGA: Inilah Benchmark Pembangunan KLHK 2018-2019
Raffles menyampaikan, pelatihan kali ini dilaksanakan di wilayah rawan yang saat ini masih aman dari kebakaran, kemudian nanti akan menyusul di Provinsi Jambi dan Kalimantan Timur. "Teknik fasilitasi ini diharapkan dapat diterapkan oleh Manggala Agni dalam kegiatan pencegahan, seperti patroli atau pun sosialisasi kepada masyarakat,” lanjutnya.
Sebagai ujung tombak KLHK dalam melakukan pengendalian karhutla, pendekatan Manggala Agni kepada masyarakat sangat penting, karena setiap saat Manggala Agni akan bersama-sama masyarakat di lapangan, untuk menjaga hutan dan lahan dari ancaman kebakaran.
BACA JUGA: KLHK Dukung Pemprov Rawan Karhutla Tetapkan Status Siaga
Sementara itu, pemadaman masih berlangsung pada beberapa wilayah seperti di Provinsi Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, hal ini dikarenakan sulitnya akses dan kurangnya sumber air di lapangan.
Hari kesembilan, Manggala Agni Daops Dumai, Riau masih lakukan pemadaman di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur dan juga di Dusun Pulau Putri, Desa Sungai Segajah Jaya, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir (19/02/2018). Begitu juga di wilayah Pekanbaru, pemadaman masih dilakukan Manggala Agni Daops Pekanbaru di Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.
Di Kalimantan Barat, pemadaman lanjutan juga masih dilakukan Manggala Agni Daops Pontianak di Dusun Wonodadi, Desa Arang Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya dan juga di Dusun Rasau Karya, Desa Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, dengan luas terbakar masing-masing ± 2 ha.
Manggala Agni Daops Ketapang juga melakukan pemadaman di Dusun Usaha Baru, Desa Pulau Kumbang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara yang diakhiri dengan mopping up atau pemadaman sisa-sisa bara api.
Sementara pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK pada Senin (19/2) pukul 20.00 WIB, mencatat tiga hotspot yang terpantau satelit NOAA-19, yang tersebar di Provinsi Kalimantan Tengah (1 titik), Kalimantan Timur (1 titik), dan Sumatera Utara (1 titik). Sementara Satelit TERRA-AQUA (NASA) tidak terpantau adanya hotspot.
"Kami berharap jumlah titik panas (hotspot) ini dapat terus menurun, baik di Riau maupun Kalimantan Barat, sehingga Manggala Agni dapat lebih fokus pada kegiatan-kegiatan pencegahan seperti patroli, peningkatan kapasitas dan sosialisasi kepada masyarakat," pungkas Raffles. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Sasaran Strategis Pembangunan LHK 2015-2019
Redaktur : Tim Redaksi