KLHK Perkuat Peran Generasi Muda dalam Upaya Konservasi Air

Jumat, 24 Mei 2024 – 15:32 WIB
Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK Sinta Saptarina Soemiarno (kedua kanan) dalam diskusi bersama siswa sekola Adiwiyata di sela-sela World Water Forum ke-10 di Bali, Rabu (22/5/2024) (ANTARA/HO-KLHK)

jpnn.com, DENPASAR - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menguatkan peran generasi muda dan sekolah Adiwiyata dalam upaya konservasi air di Indonesia, agar siap menghadapi berbagai isu terkait sumber daya alam yang penting untuk kehidupan tersebut.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) KLHK Ade Palguna Ruteka mengatakan mereka bertanggung jawab meningkatkan kapasitas dan melibatkan generasi muda mengingat mereka memiliki kreativitas, energi, dan inovasi yang diperlukan untuk mendorong perubahan transformatif yang diperlukan dalam pelestarian air.

BACA JUGA: Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK

"Sangat menggembirakan melihat bagaimana pemerintah, sekolah, dunia usaha, dan masyarakat sipil, secara bahu-membahu menaruh perhatian dan dukungan dalam peningkatan kapasitas lingkungan hidup masyarakat. Melalui inisiatif kolaboratif, kami berupaya mengatasi tantangan sumber daya air berkelanjutan saat ini dan masa depan," katanya pada diskusi di sela-sela World Water Forum di Bali, Rabu (22/5).

Dalam diskusi yang juga mengundang siswa dan siswi Kader Adiwiyata itu, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan dan Kehutanan (PPGLHK) KLHK Sinta Saptarina Soemiarno menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup.

BACA JUGA: Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya

Hal itu ditandai dengan lahirnya Program Sekolah Adiwiyata atau Sekolah yang memiliki Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) pada 2006 dimulai dari 10 sekolah percontohan di Pulau Jawa.

Hingga akhir 2023 Sekolah Adiwiyata telah berkembang menjadi sekitar 28.270 sekolah tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, dan mandiri.

BACA JUGA: Tutup Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Sekjen KLHK: Nilai IKLH Tahun 2023 Meningkat

Dia mengatakan salah satu fokus dalam pendidikan lingkungan itu adalah pentingnya air yang merupakan sumber daya alam yang esensial bagi kehidupan manusia dan ekosistem bumi.

Namun pada banyak bagian dunia, kata Sinta, akses terhadap air bersih dan sanitasi masih menjadi tantangan, ditambah dengan perubahan iklim yang semakin meningkatkan tekanan terhadap ketersediaan sumber daya air.

"Pendidikan lingkungan hidup yang diterapkan sejak usia dini, menjadi penting untuk mengubah perilaku yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup," kata Sinta Saptarina. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Target 2028 Bebas PCBs, KLHK dan UNIDO Bersiap Proyek Pengelolaan Fase 2


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler