jpnn.com, BANTEN - Tim dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) terus melakukan pencarian, dan pelepasan penyu setelah tsunami yang terjadi di Selat Sunda.
Sebanyak 18 ekor penyu berhasil diselamatkan oleh tim gabungan setelah melakukan pencarian di pantai Tanjung Lesung, sampai Selasa (25/12).
BACA JUGA: Kolaborasi Konservasi dalam Festival Gunung Ciremai 2018
Sebelumnya, tim dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bersama Tim Vertical Rescue, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, PMI, Pramuka Peduli, BNPB, relawan, dan masyarakat berhasil mengevakuasi 16 ekor penyu pada Senin (24/12), dan dua ekor penyu pada Selasa (25/12). Keseluruhan penyu kemudian dilepasliarkan ke perairan Tanjung Lesung.
Dampak tsunami Selat Sunda juga dirasakan di sejumlah wilayah kawasan TNUK. Tercatat dua orang Pegawai Harian Lepas (PHL) Balai TNUK yakni Rubani dan Sandi menjadi korban meninggal dunia.
BACA JUGA: Dana Rp 106,23 Miliar SBSN untuk Wisata Taman Nasional
Mereka berpulang saat tengah bertugas di Resort Citelang yang termasuk wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) wilayah II Pulau Handeuleum.
Sementara itu, seluruh personel yang bertugas di Pulau Panaitan dilaporkan dalam kondisi sehat dan selamat.
BACA JUGA: Menteri LHK Minta Program Adiwiyata Menjadi Gerakan Nasional
Saat ini mereka telah dievakuasi, dan tengah menunggu cuaca baik untuk kembali ke wilayah yang lebih aman.
Sejumlah fasilitas Balai TNUK juga tidak luput terkena dampak, sehingga mengalami rusak sedang, hancur, bahkan hilang.
Fasilitas yang mengalami kerusakan di antaranya kantor resort Citelang, dermaga Pulau Handeuleum, dermaga Tamanjaya, serta bangunan shelter dan toilet di Cigenter.
Sedangkan dua unit motor ketinting dan dua buah sampan di Resort Citelang dan Handeuleum dilaporkan hancur dan hilang.
Untuk mempercepat koordinasi di lapangan, dibentuk Posko Kementerian LHK Peduli di kantor SPTN Wilayah III Sumur, di Cibayoni.
Mereka melayani pengobatan gratis bagi para pengungsi di sekitar lokasi terdampak dan lokasi pengungsian).
Tim Balai TNUK Peduli juga terus membantu evakusi dan distribusi logistik bagi para pengungsi di Kecamatan Sumur Cimanggu.
Saat ini, tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap satwa yang terdampar akibat dampak tsunami.
KLHK mengimbau seluruh masyarakat yang melihat atau menemukan penyu yang terdampar, untuk menghubungi Balai Besar KSDA Jawa Barat, dan Taman Nasional Ujung Kulon. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 41 Taman Nasional Dapat Bantuan Sarpras Cegah Karhutla
Redaktur & Reporter : Natalia