jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyiapkan beberapa standar dalam pengelolaan sampah dalam rangka menuju peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020, serta untuk memperkuat pengelolaan sampah, penanganan sampah di laut dan pengelolaan sampah plastik pada lima destinasi pariwisata prioritas nasional.
KLHK pun dengan standar-standar tersebut menyambut inisiatif dan inovasi produk, teknologi dan layanan dari pihak bisnis dan masyarakat/komunitas yang turut berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah.
BACA JUGA: Lihat Nih, Menteri Siti Ajak 26 Dubes Bersihkan Sampah di TWA Mangrove Angke
Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan (Pustanlinghut) KLHK Noer Adi Wardojo mengatakan, saat ini bisnis baru jasa pengelolaan sampah yang terpadu dan lebih bertanggung jawab terus berkembang di Indonesia yang merupakan bentuk perbaikan pengelolaan sampah dari sumbernya dengan pendekatan bottom up.
Noer juga menerangkan, Indonesia telah bergerak menuju circular economy melalui tersedianya produk-produk plastik ramah lingkungan yang menggunakan bahan baku berupa plastik daur ulang domestik.
BACA JUGA: Banjir Jakarta Hasilkan Hampir 50 Ribu Sampah
“Dalam mengatasi residu sampah dari kegiatan pemilahan dan pengolahan, alternatif pengolahannya adalah teknologi pengolah sampah berbasis thermal yang saat ini telah tersedia di pasaran dengan kapasitas pengolahan skala kecil, menengah dan besar” kata Noer kepada wartawan, Jumat (14/2).
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Novrizal Tahar mengatakan, circular economy sudah menjadi kosep dan tema besar dari pengelolaan sampah di Indonesia. Dengan begitu,, circular economy bisa maksimal dalam solusi pengelolaan sampah, perlu dibangun ekosistem yang baik.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Jeritan Hati Honorer K2 di Tes PPPK Hingga 4 Menteri di Kelas Ekonomi Pesawat
Membangun circular economy ini dengan baik, perlu banyak hal yang dilakukan. Pertama, menurut Novrizal adalah perlu membangun instrumen-instrumen yang mendukung ekosistem circular economy tersebut tumbuh dengan baik.
Novrizal juga mengapresiasi atas pekerjaan baik yang telah dilakukan oleh Pustanlinghut dengan membuat standar-standar untuk mendukung ekosistem circular economy .
“Standar-standar yang telah dibuat oleh Pustanlinghut tentunya merupakan sebuah instrumen untuk menunjang ekosistem Circular Economy agar dapat tumbuh dengan baik," ujar Novrizal.
Novrizal juga menerangkan, saat ini telah dikeluarkan Peraturan Menteri LHK nomor P.75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen, dapat mendukung penguatan Circular Economy di Indonesia.
Dengan adanya peran dan tanggung jawab dari produsen untuk mengurangi sampahnya sebesar 30 persen dalam 10 tahun, ini akan meningkatkan bahan baku untuk industri daur ulang,” pungkasnya. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan