KLHK: Sumber Api Manusia Itu Sendiri

Kamis, 22 April 2021 – 22:34 WIB
Kasubdit Kemitraan dan Masyarakat Peduli Api, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK Purwantio saat memberikan keterangan di Taman Nasional Gunung Ciremai, Bantaragung, Majalengka, Kamis (22/4). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, MAJALENGKA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar patroli bersama tim masyarakat peduli api (MPA) Paralegal di Taman Nasional Gunung Ciremai, Bantaragung, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (22/4).

Kasubdit Kemitraan dan Masyarakat Peduli Api, Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK Purwantio mengatakan patroli tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan tersebut.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Novel Bicara Hukuman Jozeph Paul Zhang dan Pembunuhan, Ada Deretan Fakta 4 Pria

Kawasan yang didominasi pohon tersebut perlu dipantau. Pasalnya, daun-daun yang jatuh di kawasan tersebut sudah mulai mengering sehingga dikhawatirkan terjadinya kebakaran.

"Di sini, kan, dominannya pinus. (Kawasan ini, red) kebetulan di 2019 pernah terjadi kebakaran. Pinus ini sudah mulai mengering. Itu yang dikwatirkan (kebakaran)," kata Purwantio di lokasi, Kamis.

BACA JUGA: Sekat Bakar, Upaya MPA Paralegal Majalengka Cegah Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai

Menurut Purwantio, sumber api sebenarnya dari manusia itu sendiri sehingga kerap terjadinya kebakaran.

"Api pasti sumbernya dari manusia, sehingga sangat dijaga termasuk sercah-sercah tanaman yang ada di sini memungkinkan terjadinya kebakaran," ujar Purwantio.

BACA JUGA: Menteri Siti: Empat Prinsip Kolaborasi untuk Selesaikan Pencemaran Lingkungan

Mangantisipasi kebakaran, masyarakat yang hendak mengunjungi kawasan tersebut diingatkan tidak membawa benda dengan unsur api.

"Kami instruksikan kepada masyarakat yang menikmati alam, ditemani dan diingatkan di pintu masuk," ucap Purwantio.

Namun demikian, saat ini, kawasan tersebut belum dikunjungi wisatawan. Tampak hanya bebrapa orang pengunjung di kawasan tersebut.

Biasanya, wisatawan yang kerap berkunjung dari Cirebon, Kuningan, dan Majalengka.

"(Pandemi Covid-19,red) wisatawan yang masuk dilarang sama sekali. Ada juga yang satu dua tetapi itu diawasi," kata Purwantio. (cr3/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler