jpnn.com, JAKARTA - KlikFilm Production kembali menghadirkan film-film baru. Kali ini, mereka memproduksi film dokumenter berjudul Petrus.
Film Petrus mengangkat kisah kelam tentang serangkaian penembakan terhadap preman yang diduga dilakukan oleh Pemerintah pada era 1980-an.
BACA JUGA: KlikFilm dan JFA Gelar Kursus Soal Film, Libatkan Para Ahli
Dengan mengupas sisi gelap dari sejarah tersebut, film Petrus bertujuan untuk membuka diskusi luas mengenai kebijakan yang pernah diterapkan serta dampaknya terhadap masyarakat.
Produser Edy Pras mengaku, dirinya tak sengaja mengangkat dokumenter Petrus ini. Semula, dia mengangkat film seperti tentang preman atau gangster.
BACA JUGA: KlikFilm Kembali Jadi Partner My French Film Festival
"Lalu saya terpikir kenapa tidak membuat film bersumber dari sebuah kejadian besar. Akhirnya diputuskan untuk membuat film Petrus ini," ujar Edy Pras di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin (2/12).
Sementara itu, sutradara Tri Sasongko Hutomo mengungkapkan bahwa film tersebut berdasarkan kesaksian orang-orang yang mengalami kejadian itu.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Kimberly Ryder Lega Menjanda, Denny Sumargo Merasa Kasihan
"Mereka mengalami langsung dilancarkannya OPK (Operasi Pemberantasan Kekahatan), pertama kali lalu menyebar di Yogyakarta, lalu kota Indonesia dalam kurun waktu 1981 sampai 1983," ucap Tri Sasongko.
Menurut Tri Sasongko, bentuk film Petrus adalah penuturan dari kesaksian Pak Yudho yang bercerita soal step by step di mana.
"Awal terjadi kemudian meledaknya peristiwa Petrus dan titik tragedinya. Lengkap dengan keterangan para tokoh yang mengalami, atau masyarakatnya," lanjutnya,
Dalam kesempatan yang sama, istri dari Slamet Gaplek, salah satu korban dalam tragedi tersebut, Tinah mengaku sangat sedih mengingat kematian suami oleh Petrus. Dia pun menceritakan peristiwa meninggalnya sang suami.
"Sampai saat ini, masih merasa sedih. Suami saya waktu itu sempat kabur ke Surabaya, tinggal di rumah saudaranya. Tetapi ada yang membocorkan keberadaannya. Sampai akhirnya suami saya ditembak di dekat kota Yogyakarta," kata Tinah.
Kemudian, sahabat dari Wahyu yang juga jadi korban dalam peristiwa tersebut, Yudho, menceritakan bagaimana sahabatnya menjadi korban Petrus.
"Sahabat saya menjadi korban pertama Petrus di kota Yogyakarta. Menurut saya, tidak fair Wahyu jadi korban petrus, karena dia orang yang baik," ucap Yudho.
Dia pun tak tahu mengapa sahabatnya itu turut menjadi target petrus.
"Saya juga tidak tahu kenapa Wahyo menjadi target. Setahu saya Wahyo hanya dipakai rekeningnya oleh preman, dan waktu itu saya juga sudah memperingatkan ke Wahyo untuk hati-hati," tutur Yudho.
Film dokumenter Petrus dapat disaksikan secara resmi di KlikFilm mulai 8 Desember 2024. (mcr7/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Firda Junita