Klub ISL Tagih Janji PSSI Soal Subsidi Rp 10 Miliar

Jumat, 13 Januari 2017 – 22:20 WIB
PSSI. Foto: dok jpnn

jpnn.com - jpnn.com - Sejumlah klub peserta Indonesia Super League (ISL) sepertinya belum bisa menerima regulasi baru yang ditetapkan dalam Kongres PSSI di Bandung beberapa waktu lalu.

Pasalnya, beberapa klub masih memberikan sejumlah syarat kepada PSSI sebelum regulasi tersebut benar-benar direalisasikan dalam kompetisi musim baru nanti. 

BACA JUGA: Kemenpora Bantah Pemain Ini Sudah jadi WNI

Syarat tersebut adalah, federasi sepak bola tanah air itu harus berkomitmen untuk merealisasikan rencana mereka memberikan subsidi Rp 10 miliar kepada setiap klub dalam satu musim.

"Kalau subsidi itu bisa direalisasikan, maka semua klub tidak akan keberatan dengan adanya pengetatan pemain asing ini," kata Haruna Soemitro, manajer Madura United. 

BACA JUGA: Manajer MU Ingatkan PSSI Tidak Melawan Pasar

Menurut dia, Indonesia yang sudah memasuki sepak bola Industri, seharusnya lebih memberikan kelonggaran kepada jumlah pemain asing di setiap klub.

Sebab, itu sangat mendongkrak market sepak bola tanah air. Haruna menyebutkan, pasar sepak bola Indonesia masih mendukung empat pemain asing dalam setiap klub. 

BACA JUGA: Aturan Baru PSSI Bikin Pusing Persija

"Kalau spiritnya kebijakan itu untuk penguatan kualitas tim nasional, tentu kami sangat mendukung. Tapi, kalau berbicara tentang industri sepak bola, kebijakan pengetatan pemain itu sangat melawan mekanisme pasar. Dan, itu sangat merugikan klub, dan saya yakin akan ada banyak klub merugi dan terancam bangkrut," tandasnya. 

Nah, karena melawan mekanisme pasar tersebut, Haruna menyebutkan bahwa PSSI harus segera membuktikan komitmen mereka untuk memberikan subsidi kepada setiap klub jauh lebih besar dari subsidi yang mereka terima saat tampil di Torabika Soccer Championship lalu, yaitu masing-masing klub mendapat Rp 5 Miliar. 

"Setiap klub dijanjikan dapat subsidi Rp 10 miliar. Ini harus direalisasikan sebelum adanya kebijakan pengetatan jumlah pemain asing ini," papar mantan ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur itu. 

Hal senada juga diungkapkan oleh Presiden Pusamania Borneo Football Club (PBFC), Nabil Husein Said Amin. "Iya, kami meminta agar subsidi itu bisa segera direalisasikan oleh federasi. Karena dana itu sangat membantu klub dalam mempersiapkan tim di musim baru nanti," kata Nabil yang ketika itu berdiri di samping Haruna Soemitro. 

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto mengatakan bahwa, pengetatan jumlah  pemain asing menjadi 2+1 atau minimal satu pemain asing dari setiap klub harus berada dari negara-negara kawasan Asia, keputusan yang sudah final.

"Dan itu sudah disetujui di kongres," kata pria yang juga CEO Arema FC ini. (ben)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Tiga Hari Lagi! Gajinya 3 Kali Lipat


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PSSI  

Terpopuler