Klutuk Repdem Minta Andi Mallarangeng Fokus Introspeksi Diri

Selasa, 23 November 2021 – 13:45 WIB
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito. DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Repdem Wanto Sugito meminta politikus Demokrat Andi Alfian Mallarangeng mengurusi diri sendiri, ketimbang mengkritik pertemuan Megawati-Prabowo di Istana Kepresidenan.

Pria yang akrab disapa Klutuk itu menyatakan Andi lebih baik sibuk mengintrospeksi diri dari label koruptor.

BACA JUGA: Ningsih Tak Terima Anaknya Ditahan Polisi, Dituduh Terlibat Pengeroyokan, Brigjen Rudi Turun Tangan

“Seorang koruptor yang seharusnya saat ini introspeksi diri dan memperbaiki diri, tidak elok berkomentar pedas terhadap pertemuan tersebut,” ujar Kluthuk dalam keterangan yang diterima, Senin (22/11).

Ketua DPC PDIP Tangerang Selatan itu juga menilai lucu mantan napi koruptor yang ditahan empat tahun akibat rasuah proyek Wisma Atlet Hambalang mengomentari pertemuan itu.

BACA JUGA: Ipar Megawati Dukung Ganjar-Puan, Mas Adi: Berkoalisi Adalah Keniscayaan

Sebab, Klutuk mengatakan Andi Mallarangeng tidak tahu apa yang dibahas oleh Megawati, Prabowo dan Puan Maharani di istana.

"Ngaca diri sajalah, bukan kapasitasnya,” kata dia.

Menurutnya, Andi tidak perlu memberikan komparasi tentang apa yang terjadi pada zaman SBY ataupun Joko Widodo. Justru, kata Wanto, kalau dijabarkan lebih dalam akan membuat malu Partai Demokrat.

“Seharusnya Andi ini malu, dong, kalau Bu Mega, Pak Prabowo, dan Mbak Puan bertemu berbicara masalah kebangsaan, apa kabarnya saat SBY berkuasa? Istana dipakai untuk merancang apa? Orang bisa berpikir korupsi," jelas dia.

Mantan aktivis 98 lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menanyakan kepada Andi mengenai dugaan rasuah di Wisma Atlet Hambalang.

"Saya tanya balik ke Andi Alfian soal Megaskandal Hambalang, bagaimana? Seharusnya Andi Mallarangeng menjawab mengapa saksi kunci Hambalang meninggal secara tidak wajar. Jelaskan saja itu dulu baru berkomentar,” tegas dia.

Wanto menjelaskan pertemuan yang terjadi di istana tersebut tentunya bukan agenda yang dirancang khusus untuk pertemuan politik.

Sebab, momentum pelantikan Panglima TNI dan semua hadir di acara itu, sehingga tidak masalah jika ada pihak saling bertemu dan berdiskusi.

“Lebih baik Demokrat koreksi ke dalam, mengapa orang yang pernah kena kasus narkoba dan korupsi masih ditampung dan bahkan menjadi elite partainya," jelas Klutuk.

Sebelumnya diberitakan, Andi Mallarangeng mengaku heran dengan pertemuan Megawati dan Prabowo bisa terjadi di Istana Negara, bahkan tanpa ada Presiden Jokowi.

Andi menuduh kedua pihak itu menggunakan fasilitas istana untuk kepentingan politik pribadi.

“Bagaimana mungkin ada orang-orang yang bukan presiden menjabat, melakukan pertemuan politik kepartaian di Istana Presiden. Presiden saja tidak pantas melakukannya. Apakah sudah mendapat izin presiden?” kata Andi Mallarangeng. (tan/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler