jpnn.com, JAKARTA - Pengguna jalan Trenggalek-Pacitan, Jawa Timur tepatnya di Kilometer (Km) 44, masuk Desa Cakul, Kecamatan Dongko, harus lebih berhati-hati.
Amblesnya jalan di jalur tersebut beberapa waktu lalu belum sepenuhnya diperbaiki dan diduga bertambah parah.
BACA JUGA: Jalan Rusak Parah, Ibu Hamil Tewas saat Ditandu ke Puskesmas
Itu cukup berisiko dan bisa membuat kendaraan terperosok jika tidak berhati-hati.
Kapolsek Dongko AKP Tri Basuki menyatakan, berdasar pantauan petugas, amblesnya jalan dengan kedalaman 1 meter dan panjang 35 meter tersebut memakan lebih dari separo badan jalan.
BACA JUGA: Lepas Ikan di Jalan KH Fudholi, Akhirnya Warga Dapat...
Jadi, jelas Tri, jalan hanya bisa dilewati satu arah dengan sistem buka tutup jalur.
''Cara buka tutup jalur masih saja diberlakukan walaupun secara kondisional. Kami mohon pengguna jalan lebih bersabar,'' katanya.
BACA JUGA: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki Jadi Arena Lomba Memancing Agustusan
Tri melanjutkan, pada saat tertentu, ketika lalu lintas padat, petugas melakukan patroli di jalur tersebut.
Jadi, jika dibutuhkan, rekayasa lalu lintas dilakukan demi menjaga kelancaran jalan.
Hal itu perlu dilakukan karena separo jalan yang lain telah miring serta tanah di bawah jalan masih labil dan berpasir.
Karena itu, ungkap Tri, jalan berpotensi ambles kembali jika di atasnya kelebihan muatan.
''Apabila terjadi hujan, amblesnya jalan lebih berisiko sehingga kami siap melakukan rekayasa arus jika itu diperlukan,'' ujarnya.
Sementara itu, pejabat pembuat komitmen (PPK) ruas Trenggalek, Ponorogo, dan Pacitan BBPJN VIII Surabaya Ramlan menerangkan, berdasar kajian tim, amblesnya jalan itu disebabkan kurang pemadatan.
Agar kejadian serupa tak terulang, pemadatan perlu dilakukan kembali, tentu dengan alat berat yang lebih besar daripada sebelumnya.
Setelah mendapat kabar amblesnya jalan, pihaknya langsung menuju lokasi untuk mengkajinya.
''Ketika ambles pertama kali, proses pengurukan dan pemadatan sudah 85 persen, tetapi itu harus dilakukan karena ambles kembali,'' ungkapnya.
Untuk itu, dia menginstruksikan agar timbunan tanah di lokasi tersebut dibongkar.
Selanjutnya, dilakukan pemadatan kembali yang disesuaikan dengan struktur tanah di wilayah tersebut.
Dengan begitu, kejadian serupa tak terulang ketika hujan datang. Untung, tanggul penguat jalan tidak rusak.
''Untuk agregat (campuran cor) tanggul jalan sudah baik. Jadi, kami hanya memerintahkan untuk membongkar urukan tanah,'' jelasnya. (jaz/ed/tri/c19/diq/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Rusak, Kades Terpaksa Perbaiki Pakai Duit Pribadi
Redaktur & Reporter : Natalia