KMP Kayong Utara Karam setelah 7 Jam Kandas, 1 ABK Hilang

Kamis, 22 Februari 2018 – 03:30 WIB
Kapal Kayong Utara yang kandas di Laut Banyuasin, Sumsel sekitar 3 kilometer dari Pelabuhan Kapal TAA, 36 orang selamat (29 penumpang, 7 ABK), -1 ABK hilang (belum ditemukan), atas nama Ridho Hanafi. Foto: sumeks/jpg

jpnn.com, PALEMBANG - Tim penyelamat masih mencari satu anak buah kapal (ABK) KMP Kayong Utara Pontianak setelah kapal tenggelam di wilayah perairan Banyuasin, sekitar 3 Km dari Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA), Selasa (20/2).

Kapal yang berangkat dari Tanjung Kalian (Bangka Belitung), Senin (19/2) pukul 16.30 WIB, sempat karam sekitar pukul 20.05 WIB ketika hampir sampai Pelabuhan TAA (Sumsel).

BACA JUGA: Kapal Tenggelam, Tiga ABK Menghilang

Dari manifest, KMP Kayong Utara Pontianak, membawa 29 penumpang dan 8 awak kapal. Berikut mengangkut 8 unit truk, 1 mini bus, dan dua sepeda motor. Dari insiden itu, satu anak buah kapal (ABK) atas nama Ridho Hanafi (20), masih dinyatakan hilang hingga kemarin sore.

Kasubsi Ops dan Siaga Basarnas Palembang, Inarwan SSos yang memimpin proses evakuasi, mengatakan dugaan sementara KMP Kayong Utara karam setelah menghantam gundukan pasir bercampur lumpur. Lalu, nakhoda kapal, Ahmad Wurry Priyoto, tidak mampu mengendalikan kemudi dan laju kapal akibat tiupan angin kencang yang yang saat itu memang lagi turun hujan deras.

BACA JUGA: Sepekan Terombang-ambing di Laut, Awak MV Butiraoi Ditemukan

"Untuk sementara faktor cuaca yang buruk menjadi penyebab karamnya kapal ke arah utara. Nakohoda kapal tidak bisa mengendalikan kemudi kapal," ungkap Inarwan di sela-sela proses evakuasi kemarin (20/2).

Kemudi kapal yang masih manual dengan rantai disinyalir menyulitkan nakhoda kapal untuk mengendalikan kapal. KMP Kayong Utara sendiri yang berada dibawah naungan operator PT Antosin Lampung Pelayaran (ALP) bertolak dari Tanjung Kalian pukul 16.30 WIB, Minggu (19/2).

BACA JUGA: Ridwan Yakin Temannya Masih Hidup

Seharusnya dalam waktu pelayaran normal menempuh waktu selama empat jam, tiba di pelabuhan TAA. Lantas kenapa baru sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (20/2) diketahui? Basarnas menyatakan, kapal tersebut tidak menyalakan EPIRB (emergency potition indicator radio becon).

"Harusnya kalau alat EPIRB ini dalam posisi on, dapat memancarkan sinyal bantuan. Ini karena tidak di-on-kan makanya tidak dapat menghasilkan sinyal," ungkap Inarwan. Terkait proses pencarian seorang ABK yang masih hilang, pihak Basarnas dibantu unsur dari instansi terkait seperti dari Lanal Palembang, Satpolir Polres Banyuasin dan Ditpolair Polda Sumsel.

Sekitar pukul 14.30 WIB dua personel Basarnas masuk ke dalam kapal untuk menemukan korban yang hilang. "Keselamatan terhadap anggota yang melakukan penyelaman kita utamakan. Karena segala kemungkinan terjadi termasuk terjadi pergerakan secara tiba-tiba kapal dan tumpahan solar yang menggenagi area evakuasi juga dapat membahayakan penyelam," ungkapnya.

Kasat Polair AKP Jailili Sik mengatakan kasus ini ditangani oleh Direktorat Polair Polda Sumsel. “Kami mem-backup, dan anggota kami sudah ada di tempat kejadian perkara,” singkatnya.

Direktur Polair Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar belum memastikan secara detil penyebab pasti kandasnya KMP Kayong Utara tersebut. Saat ini, lanjutnya, tim masih fokus pada evakuasi. “Saat ini, bisa saja para ABK dan penumpang mengalami trauma. Jadi, belum bisa kami mintai keterangan,” ujar Robinson.

Jika proses evakuasi selesai dan kondisi sudah mulai membaik, lanjutnya, pihaknya akan mulai memintai keterangan untuk mengetahui penyebab kandasnya kapal. “Nanti akan ketahuan apakah ada unsur kelalaian atau memang murni kecelakaan,” pungkasnya

Kepala Pelabuhan TAA, Gunawan secara umum kondisi KMP Kayong Utara laik operasional karena baru dilakukan docking pada November 2017 atau sebelum Natal dan Tahun Baru lalu. "Sejauh ini kondisi kapal laik operasi tapi memang kondisi cuaca yang ekstrem ditambah hembusan angin kencang yang sementara ini diduga menyebabkan kapal karam," ungkap Gunawan.

Untuk penumpang dan kru kapal yang berhasil dievakuasi pada pukul 06.00 WIB ini sebagian besar sudah dipulangkan. Ada beberapa penumpang yang mengalami luka ringan dirujuk ke rumah sakit di Palembang.(vis/kms/kos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lantamal XII Pontianak Evakuasi KM. Sinar Kakap


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler