jpnn.com, MANADO - Komnas Disabilitas terus menjalin kolaborasi dengan berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTS) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) demi mewujudkan iklim kampus yang inklusi.
Setelah UGM, Komisi Nasional Disabilitas (KND) menjalin menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan IAIN Manado bersama tiga Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara yang berlangsung di Aula Lantai II Balai/Sentra Tumou Tou Manado, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Kamis (19/5/2023).
BACA JUGA: Sambangi Uskup Malang, KND Membahas Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas
Acara yang dimulai tepat pukul 20.00 WITA hingga selesai itu, selain IAIN Manado diikuti juga oleh perwakilan 3 Perguruan Tinggi Sulawesi Utara lainnya, yakni Universitas Negeri Manado (UNIMA), UNIKA De La Salle, dan Universitas Negeri Samratulangi (Unsrat).
Kolaborasi antara Komnas Disabilitas dengan PT ini merupakan MoU kedua hingga kelima, setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan desk to desk antara Komnas Disabilitas dengan Rektor UGM Prof. Ir Panut Mulyono pada 22 April yang lalu.
BACA JUGA: Kementerian PPPA dan KND Sepakati Tiga MoU, Begini Penjelasannya
Ketua Komnas Disabilitas Dante Rigmalia menyampaikan urgensi MoU ini sebagai pemenuhan hak disabilitas bagi anak bangsa.
“Kehadiran dari Komnas Disabilitas sejatinya ingin menfasilitasi bagi kaum penyandang disabilitas agar bisa memenuhi kehidupan atau hak yang sama, khususnya dalam dunia Pendidikan,” ujar Dante.
BACA JUGA: KND dan KWI Berkolaborasi Cegah Stigma Negatif Terhadap Penyandang Disabilitas
Hal senada diungkapkan Komisioner Kikin Tarigan bahwa pihaknya membutuhkan kolaborasi baik dalam tataran lembaga pendidikan untuk mewujudkan iklim kampus yang inklusi di Sulawesi Utara.
“KND merupakan lembaga yang mengawal pemenuhan hak-hak bagi penyandang disabilitis dan dalam melaksanakan tugasnya perlu kolaborasi. Kampus menjadi mitra yang strategis karena banyak menghasilkan data lewat riset hingga bisa menghasilkan pendidikan yang setara,” kata Kikin Tarigan.
Selain itu, Rektor IAIN Manado Delmus Salim menyambut baik kehadiran KND beserta programnya.
“Kampus IAIN Manado siap berkolaborasi dengan KND. Bahkan di IAIN pernah menerima formasi khusus bagi penyandang disabilitas,” kata Delmus Salim.
Lewat kerja sama ini, kata Delmus Salim, IAIN Manado bisa belajar lebih jauh untuk menata akses kepada disabilitas hingga bisa mendapatkan tempat (layanan) yang sama dengan yang lain,” kata Delmus.
Hal ini juga didukung oleh sambutan dari perwakilan kampus UNSRAT, UNIMA, dan UNIKA De La Salle yang menyampaikan peran penting perguruan tinggi terhadap penyandang disabilitas.
Alokasi anggaran khusus, layanan tempat yang ideal, hingga memberi peluang kerja kaum disabilitas menjadi bagian penting dari kerja sama KND dengan kampus.
Penandatanganan MoU tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Komnas Disabilitas Dante Rigmalia (Ketua Komisioner), Kikin Tarigan (Komisioner KND), dan Try Manullang (Staf Komisioner), dan perwakilan dari 4 perguruan tinggi (IAIN Manado, UNSRAT, UNIMA, UNIKA De La Salle).
Selain itu, utusan dari IAIN Manado, Delmus P Salim (Rektor) dan Musdalifah Dachrud (Wakil Rektor III).
Utusan dari UNIMA terdiri dari Mozes Markus Wullur (Dekan FIP), Aldjon Dapa (Dosen PKh), Marcia Watulingas (Kasubag), dan Nontje Bato (Kepala BPKU).
Selanjutnya, utusan dari UNIKA De La Salle, yakni Joppie Supit (Kabiro Kerja Sama dan Humas) dan Kepala Bagian Kerja Sama UNSRAT Jenie Benua.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari