KNPI Ajak Masyarakat Kritis pada Permasalahan Bangsa

Kamis, 13 April 2023 – 22:09 WIB
Ketua Umum DPP KNPI, M. Ryano Panjaitan saat buka puasa sekaligus doa bersama dan santunan anak yatim di Rumah Pemuda Jalan keramat raya No. 108 Kwitang, Jakarta pusat, Kamis (13/4). Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) menilai Ramadan merupakan momentum untuk berkontemplasi melihat berbagai ketimpangan sosial di tengah masyarakat dan masalah bangsa.

Ketua Umum DPP KNPI, M. Ryano Panjaitan mengatakan berbagai persoalan dan masalah bangsa harus disikap dengan kritis.

BACA JUGA: KNPI: Larangan Impor Pakaian Bekas Membunuh Lebih Banyak UMKM ketimbang Menyelamatkan

Hal itu diungkapkan Ryano dalam acara buka puasa sekaligus doa bersama dan santunan anak yatim di Rumah Pemuda Jalan keramat raya No. 108 Kwitang, Jakarta pusat, Kamis (13/4).

"Saya mengajak kepada kita semua untuk kembali melakukan kontemplasi yang kritis dan objektif melihat dan memahami kondisi kebangsaan kita hari-hari ini. Kita tengah menghadapi berbagai permasalahan yang memerlukan perhatian kita," ujar Ryano.

BACA JUGA: DPP KNPI Anggap Pilihan Pindah Depot Pertamina Perlu Dilakukan 

KNPI juga siap merangkul anak muda di Indonesia demi masa depan pembangunan negara. "Tentu semangat tersebut tak lepas dari kolaborasi dengan organisasi OKP kepemudaan," katanya.

Dia menegaskan semangat DPP KNPI kedepan akan mencetak ribuan Activist Preneur di bawah kepengurusannya. Tujuannya untuk membangun mindset baru bahwa seorang aktivis harus merdeka secara finansial dan lepas dari kepentingan apapun secara ekonomi.

"Oleh karena itu, semangat ini sudah lama kami diskusikan dengan teman-teman fungsionaris DPP KNPI untuk menggabungkan semangat aktivis dan usaha bagi pemuda Indonesia. Dan saya sudah buktikan itu, bukunya sudah saya buat judulnya Activist Preneur," sambungnya.

Selain itu, Ryano Panjaitan juga menyinggung tentang ketimpangan ekonomi Indonesia saat ini.

Menurutnya, data World Bank menunjukkan bahwa sepanjang 2021, ada 10 persen penduduk Indonesia kelompok ekonomi teratas yang memiliki kontribusi terhadap GDP yakni 46,86 persen angka ini tak pernah berubah sejak 2018.

Hal ini berarti menjadikan basis ekonomi kerakyatan menjadi salahsatu kekuatan ekonomi negara. Maka sektor UMKM dan industri kreatif adalah pilihan paling rasional untuk kita sama-sama dorong pertumbuhannya. Sehingga industri ektraktif berbasis pengelolaan SDA sebagai salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia dapat tersubstitusi.

"Atas alasan ini pula DPP KNPI dengan mengharapkan semua dukungan dari berbagai pihak menjadikan gerakan activistpreneur sebagai platform dari gerakan inkubator pengembangan sektor UMKM dan entrepreneur muda yang berbasis pada gerakan aktivis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kelas menengah tersebut," tegas Ryano.(mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler