jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Ryano Panjaitan menyambut baik rencana kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto untuk menghapus utang enam juta kelompok petani dan nelayan di perbankan.
"Rencana kebijakan pemutihan terhadap utang para petani dan nelayan adalah kebijakan pro terhadap rakyat," ujar Ryano dalam keterangannya, Jumat (25/10).
BACA JUGA: Sri Suwanto Janji Bakal Maksimalkan Pemberdayaan Nelayan & Pertanian Kalteng
Menurut Ryano, beban utang yang selama ini yang memberatkan akan dihilangkan.
Terlebih akses perbankan akan dapat dirasakan kembali oleh masyarakat tani dan nelayan.
BACA JUGA: Bertemu Petani di Jabar, Syaikhu Janji Melanjutkan Program Penyaluran Subsidi Pupuk
"Sehingga pergerakan ekonomi mereka nantinya dapat ditingkatkan," katanya.
Ryano menuturkan selama ini masyarakat tani dan nelayan sulit mendapatkan akses dari perbankan secara optimal karena banyak variabel.
Karena itu, menjadi salah satu faktor penghabat pertumbuhan ekonomi para petani dan nelayan di Indonesia.
Selain itu, kebijakan penghapusan utang akan berdampak positif terkait kemerdekaan ekonomi.
"Akses perbankan untuk menggerakan roda ekonomi dimudahkan dan dibuka seluas-luasnya oleh negara, sehingga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat tani dan nelayan kita," katanya.
Ryano mengungkapkan pembebasan utang juga akan menopang pengembangan sektor pertanian dan perikanan secara nasional.
Namun, pemerintah juga tidak lupa ada hal yang lebih penting, yakni produktifitas usaha kecil para petani dan nelayan harus tertopang melalui sistem permodalan perbankan yang akuntabel.
"Sehingga ada jaminan terhadap kesejahteraan bahkan ada harapan bagi masa depan keluarga dan anak-anak mereka," tuturnya.
Ryano berharap tata kelola kebijakan ini bisa dilaksanakan secara efektif, sehingga berjalan tepat sasaran.
"Agar apa yang menjadi visi besar bapak Presiden RI Prabowo Subianto yakni menuju swasembada pangan, dan kemakmuran rakyat dapat digulirkan," pungkas Ryano.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul