jpnn.com, JAKARTA - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP KNPI di Ancol, Jakarta lalu yang diwarnai insiden rekomendasi pemecatan Ketua MPI (Majelis Pertimbangan Organisasi) berbuntut panjang.
Ketua KNPI DKI Nadia Yulinda memberikan klarifikasi karena merasa namanya telah dicemarkan lantaran dituduh menberikan rekomendasi pemecatan Bintang Wahyu Saputra.
BACA JUGA: Diancam Gegara Bela Investor Asing, Ketum KNPI Lapor Polisi
"Saya tegaskan Nadia Yulianda Ketua DPD KNPI DKI Jakarta pada Rakernas KNPI 5-7 Juli 2023 di di Discovery Ancol tidak pernah memberikan rekomendasi pemecatan siapapun, apalagi Ketua MPI, kata Nadia dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Rabu (19/7).
Dia juga menyebutkan dirinya sangat menghormati mendukung Ketua MPI Bintang Wahyu Saputra untuk terus mengarahkan DPP KNPI.
BACA JUGA: Suarakan Nasib Investor Asing Korban Imigrasi, Ketum KNPI Dapat Ancaman Mengerikan
Selain Nadia, Ketua OKK DPP KNPI sekaligus Koordinator SC Rakernas Ayaturahman mengungkap kejanggalan di lokasi sehingga mengganggu jalannya rakernas yang berlangsung ramai dan damai.
"Ada yang janggal. Rakernas bukannya berbicara program kerja, tetapi malah merekomendasi hal yang tidak-tidak. Saya juga lihat banyak orang baru yang tidak saya kenal. Ini kan aneh," kata Ayat.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu juga menyebutkan dia tidak ingin ada penyusup dalam tubuh KNPI dan meminta segera dilakukan rapat pleno untuk evaluasi dengan mencocokkan daftar hadir dengan SK Kepengurusan.
Senada, Tomi dan Jovan yang menjabat sebagai Ketua Bidang DPP KNPI juga menyebutkan dirinya melihat banyak peserta rakernas yang tidak dikenal.
"Kami melihat hal yang sama, tidak banyak peserta rakernas yang kami kenal. Ini tidak bisa didiamkan, perlu evaluasi, dan pembenahan demi menjaga nama baik dan marwah organisasi. Tidak boleh ada penumpang gelap," kata Tomi.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra