jpnn.com, JAKARTA - Ajang Short Video Competition 2 KNPI rampung dilaksanakan. Jumat (19/6) lalu, DPP KNPI menggelar acara seremoni penyerahan hadiah, sekaligus bincang-bincang dengan peserta seputar Covid-19 di media Center DPP KNPI, Jakarta Pusat.
Sekjen DPP KNPI Addin Jauharuddin mengatakan, kegiatan tersebut adalah rangkaian dari program gugus tugas KNPI. Terutama dalam upaya penanggulangan Covid-19, dan menyerukan optimisme ditengah pandemi kepada kaum muda terutama anak-anak milenial.
BACA JUGA: KNPI-Pemuda Muhammadiyah Apresiasi Rapid Test BIN di Surabaya
"Pesan kami kepada kaum muda adalah kita harus tetap kreatif, terus mengembangkan diri. Jangan pernah jadikan kondisi ini sebuah masalah dan beban," ujar Addin melalui keterangan tertulisnya, Minggu (21/6).
"Kita harus tetap membuat terobosan-terobosan apapun bentuknya yang pasti hal yang positif," lanjut Addin.
BACA JUGA: Gandeng Gugus Tugas COVID-19, KNPI Gelar Kompetisi Video Corona Challenge
Addin bersyukur bahwa antusiasme peserta sangat tinggi. Info dari panitia, kata dia, ada lebih dari 300 calon peserta, namun panitia menyeleksi dalam 3 tahap.
"Akhirnya tersaring 120 peserta yang berhak mendapat kesempatan merebut juara kategori video terbaik dan video favorit. Semoga antusiasme positif ini semakin masif," tambah dia.
BACA JUGA: Shin Tae Yong Terlalu Banyak Bicara, Tidak Profesional, Padahal Gaji Sangat Besar
Acara tersebut dihadiri Aldo Sapulette yang merupakan perwakilan peserta lomba. Selain Aldo, bincang-bincang juga dilakukan secara virtual dengan peserta lain, seperti Ade di Sulawesi Utara, Arifin di Bangka Belitung dan Rivai di Pacitan.
Selain perwakilan dari DPP KNPI dan peserta acara tersebut juga dihadiri perwakilan dewan juri, Aliah Sayuti yang mempunyai background sebagai influencer. Kemudian, Andre Rahadian Ketua Relawan Percepatan Penanganan Covid-19 dan Maura Inry Gabrielle yang berprofesi sebagai aktris.
Aliah menyampaikan cara dewan juri menilai sangat professional karena penilaian dilakukan secara terpisah antara juri yang satu dengan lainnya.
"Kemudian dijadikan satu dan dijumlah berdasarkan bobot penilaian dari gagasan, sinematografi dan relevansi dengan topik," ungkap dia. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti