KNPK: Semua Argumentasi Kelompok Antirokok Hanya Omong Kosong 

Senin, 01 Juni 2020 – 14:44 WIB
Ilustrasi rokok. Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Azami Mohammad menduga berbagai manuver kelompok antirokok yang mengampanyekan rokok dikaitkan dengan kesehatan merupakan akal-akalan kaum antirokok, yang sekadar menunaikan kewajiban yang diorder oleh pendonor asing.

Menurut Azami mereka ingin eksis agar dana asing bisa terus mengalir mendanai program-program pengendalian tembakau di Indonesia.

BACA JUGA: APVI Kampanyekan Larangan Penjualan Produk Tembakau Alternatif Bagi Anak-Anak

“Semua argumentasi kelompok antirokok hanyalah omong kosong belaka. Mereka sekedar menunaikan kewajiban yang diorder oleh pendonor asing agar sesuai dengan pedoman Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)," ujar Azami Senin (1/6).

Belum lama ini, menurut Azami kaum antirokok mengeluarkan opini yang mengaitkan Covid-19 dengan rokok. Mereka melontarkan pendapat mengenai asap rokok dapat menjadi medium penularan Covid-19. 

BACA JUGA: Industri Rokok Terdampak Pandemi Corona, Penjualan dan Produksi Menurun

Kemudian, mewacanakan kepada publik bahwa memperluas gambar peringatan pada bungkus rokok dapat mempengaruhi persoalan pandemi Covid-19.

“Wacana tersebut sangat tidak masuk akal, karena tidak memiliki urgensi dan relevansi dalam penanganan Covid-19,” terang Azami.

BACA JUGA: Agnez Mo Sempat Menasihati Ahmad Dhani

KNPK juga mengkritisi agenda perluasan gambar peringatan di bungkus rokok yang sudah sejak lama digaungkan. Adanya gambar seram sebesar 40% di bungkus rokok sekarang ini merupakan hasil pekerjaan kelompok antirokok.

KNPK juga menyoroti kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 2019 yang menaikan cukai rokok sebesar 23% dan harga jual eceran (HJE) rokok sebesar 35%. 

Kebijakan tersebut mengakibatkan harga rokok naik namun penjualannya turun. Hal ini berakibat pada menurunnya jumlah pembelian tembakau oleh industri rokok kepada para petani.

Karena itu diharapkan pemerintah bisa bersimpati kepada sektor pertembakauan yang kontribusinya untuk penerimaan negara sangat signifikan. Belum lagi sumbangsih dana bagi hasil cukai tembakau untuk penanganan dan pencegahan virus Covid-19.

"Diperparah oleh Covid-19 dan resesi ekonomi saat ini. Jumlah pembelian tembakau semakin menurun. Kami berharap pemerintah mampu bersikap adil dalam menempatkan industri hasil tembakau sebagai sektor strategis nasional," tandas Azami.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler