KO Garuda, SM Tunggu Lawan

PJ Paksa Aspac Jalani Laga Do or Die Hari Ini

Jumat, 27 April 2012 – 07:34 WIB

JOGJAKARTA - Satria Muda (SM) Britama terus mempertahankan rekor tak terkalahkan selama championship series Flexi NBL Indonesia. Tadi malam (26-4), tim juara bertahan itu mengalahkan Garuda Speedy Bandung 61-45 dalam laga semifinal di GOR UNY, Jogjakarta.
   
Kemenangan itu mengantarkan SM melaju ke final. Siapa yang akan menjadi lawan mereka baru bisa dipastikan hari ini. Sebab, kemarin Pelita Jaya (PJ) Esia Jakarta berhasil memberikan kekalahan pertama untuk Dell Aspac Jakarta dengan skor 58-40.
   
Sesuai dengan regulasi double elimination, Aspac masih punya satu kesempatan lagi karena baru kalah sekali. Padahal, kalau bisa mengalahkan PJ kemarin, mereka akan langsung melaju ke final seperti halnya SM. Laga do or die Aspac melawan PJ itu akan diselenggarakan malam ini (27/4)
   
PJ yang sempat dikalahkan Garuda pada pertandingan kedua lalu ternyata mampu bangkit. Penuh kepercayaan diri, tak kenal menyerah, dan senantiasa disiplin di lapangan, membuat PJ dominan atas Aspac.
   
Center Fidyan Dini menjadi bintang kemenangan PJ kemarin. Selain menjadi top scorer dengan 18 poin, dia juga mampu menjaga jantung pertahanan PJ dengan sangat baik. Dia mampu membuat center Aspac M. Isman Thoyib frustasi sehingga kena foul trouble di awal"awal pertandingan.
   
Point guard PJ Kelly Purwanto juga tidak kalah bagus. Di mampu mengalirkan bola dengan sangat baik, membuka ruang kosong untuk bigman maupun para shooter. Bersamaan buzzer kuarter kedua, dia juga membukukan tiga poin dengan cara yang spektakuler. Tembakannya dari lapangan berhasil masuk. Tiga poin dari Kelly itu membuat PJ unggul 29-18 dan tak terkejar sampai akhir laga.
       
"Sejak memulai karir profesional saya tidak pernah menembak seperti itu dalam pertandingan resmi. Kalau latihan sih beberapa kali. Rasanya suprise dan senang sekali," kata Kelly.   
           
Pelatih PJ Rastafari Horongbala menyatakan bangga dengan penampilan anak asuhannya. Namun, dia mengingatkan perjuangan belum selesai. Dia menekankan pada para pemainnya untuk fight hari ini demi merebut tiket final.
   
"Kuncinya kami sukses mematikan shooter Aspac. Besok (hari ini, Red), pertandingan akan lebih berat.  Tjetjep (Firmansyah, pelatih Aspac, Red) pastinya sudah menemukan cara untuk mengantisipasi startegi kami," ulas Rastafari.
   
Aspac sendiri bermain sangat buruk. Jika sebelumnya banyak mendulang poin dari tembakan tiga angka, kemarin dari 20 percobaan tembakan tiga angka tidak satu pun masuk. Shooter Aspac Xaverius Prawiro sampai-sampai diturunkan sangat singkat pada kuarter keempat karena bermain buruk.
   
Tjetjep mengatakan timnya memang sangat terbebani untuk lebih cepat-cepat memastikan diri melangkah ke final. Hal itu membuat konsentrasi pemain buyar dan mental down. "Saya nggak sanggup nolong kalau sudah seperti itu. Apalagi tembakan tiga angkanya nol persen. Bagaimana lagi," ucapnya.
   
Namun, Tjetjep optimistis Mario Gerungan dkk akan mampu merebut kemenangan hari ini. Satu hal yang membuat Tjetjep gembira adalah barisan pemain cadangan Aspac bermain dengan sangat baik. Terutama center bertinggi 212 cm Anggi Arizky, yang sukses menggantikan peran Muhammad Isman Thoyib. "Sekarang pertaruhannya adalah mental. Bisa nggak anak-anak. Disiplin nggak mereka. Kalau mereka mau, pasti kami bisa mengalahkan PJ dan masuk final," tandasnya.
   
Jika Aspac dan PJ masih harus berduel hari ini, SM bisa beristirahat hari ini. Itu tentu akan memberikan keuntungan menjelang final Minggu nanti (29/4).
      
Pelatih SM Octaviarro Romely Tamtelahitu menyatakan, kemenangan kemarin membuktikan mental juara SM. Meski banyak mengandalkan pemain muda, namun nyatanya SM mampu menunjukkan performa yang luar biasa di musim ini.
   
"Para pemain selalu ingin menang. Itulah karakter SM. Kondisi tim memang babak belur karena beberapa pemain cedera. Namun, layaknya perang, anak-anak bisa babak belur, tapi akhirnya tetap bertanding lagi sampai tenaganya benar-benar habis," terang Ocky, sapaan karibnya.
   
Mantan point guard timnas itu mengatakan, selain mental, kunci kemenangan timnya adalah penampilan impresif guard Arki Dikania Wisnu. Pemain yang baru saja dinobatkan sebagai rookie of the year tersebut mampu meningkatkan kepercayaan diri pemain SM lainnya lewat aksi-aksi memukaunya. Di antaranya ialah lewat tembakan tiga angka . Total, dia membukukan 15 poin.  Tertinggi kedua di SM setelah Faisal J. Achmad yang membukukan 16 poin.
   
Di sisi lain, jajaran pelatih Garuda menyatakan jika para pemainnya kehilangan focus di kuarter keempat. Hal itulah yang membuat Octoviano Permata Sura dkk kedodoran menghadapi gempuran-gempuran pemain SM.
   
"Anak-anak sebenarnya memiliki momentum ketika hanya kalah tiga angka di kuarter ketiga. Tapi setelah itu momentumnya hilang. Kekalahan ini memang menyakitkan. Namun, ini sudah melebihi ekspektasi manajemen karena lebih baik dibanding musim lalu," tegas AF Rinaldo, asisten pelatih Garuda. (ru/nur/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pujian Untuk Neuer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler