Koalisi Gemuk Mulai Retak, Gerindra Umbar Keluhan Soal WH-Andika

Minggu, 16 Oktober 2016 – 06:24 WIB
Wahindin Halim-Andika Hazrumy. Ilustrasi: Radar

jpnn.com - SERANG – Tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten, Wahidin Halim-Andika Hazrumy (WH-Andika) menujukkan ketidakharmonisannya.

Ketua DPD Partai Gerindra Budi Heriyadi mengatakan, pasangan WH-Andika yang didukung tujuh partai politik (parpol) yakni Golkar, Demokrat, Hanura, PKS, PAN, PKB, dan Gerindra, dengan jumlah kursi 57 di parlemen semestinya lebih optimis menang. Namun, sayangnya di lapangan koordinasi diantara pengusung dan calon belum berjalan sinergis.

BACA JUGA: Selain Beri Sambutan Hangat, Warga Komit Menangkan Idola

“Saya melihat pesimis banget. Padahal dengan 50 kursi lebih dan didukung tujuh partai, saya kira harus makin optimis bahwa kita bisa menang, tapi kenyataanya seperti ini, ya sudah kita ikuti irama yang dijalankan kandidat,” katanya kepada Radar Banten, Sabtu (15/10).

Budi mengaku, tidak pernah dilibatkan dalam koordinasi parpol untuk bergerak memenangkan kandidatnya pada Pilgub Banten 2017. “Koordinasi antar partai sangat tidak ada. Kaya Gerindra sampai saat ini belum diajak bicara langkahnya. Sampai sekarang juga belum terpola, apa yang dilakukan WH-Andika,” ujarnya.

BACA JUGA: Nurdin Halid Ancam Sanksi Pembangkang

Lantaran itu, Budi mengaku sulit bergerak. Bahkan, menurut Budi, antara tim yang dibawa WH dan Andika masih berjalan sendiri-sendiri. “Harusnya Pak WH dan Andika jadi satu, dan kita pendukung partai mengikuti arah kedua kandidat. Ini partai jalan sendiri dan kendidat jalan sendiri. Kalau menurut saya repot bos, bisa kalah,” keluhnya.

Terkait hengkangnya Mulyadi Jayabaya alias JB sebagai penasehat tim pemenangan WH-Andika dan mendukung pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief, Budi menghormati sebagai satu sikap politik.

BACA JUGA: Koalisi Cikeas Ingatkan Menteri Yasonna

“Saya menghormati apa keputusan Pak JB. Pak JB ketika itu menjadi penasehat WH-Andika, lalu selama kurang lebih 20 hari JB berfikir. Mungkin keputusan Pak JB lebih suka mendukung partai, dimana Pak JB berkecimpung (PDIP), dan beralih mendukung pasangan Rano Embay,” ujarnya.

Selain alasan PDIP yang membesarkan JB, ia menilai, salah satu pertimbangan JB karena lambannya pergerakan tim WH-Andika.

“Mungkin dilihat Pak JB agak lambat pergerakannya sehingga balik. Saya sendiri selaku ketua partai pendukung pasangan WH-Andika melihat itu, lamban pergerakan WH-Andika,” katanya.

Gerindra, lanjutnya, menunggu aba-aba dari pasangan WH-Andika. “Saya sendiri juga menunggu apa yang dilakukan WH-Andika, apa mau begini saja atau mau bergerak? Kalau begini saja, jangan-jangan meski didukung mayoritas, bisa kalah,” ujar Budi pesimistis.

Ditanya kemungkinan Gerindra akan hengkang mengikuti jejak JB, anggota DPR RI ini menjawab diplomatis. “Saya kira lihat nanti saja, kalau begini terus Gerindra akan sulit untuk show force,” kata Budi.

Sementara itu, Plt DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Aeng Haerudin mengatakan, berpalingnya sikap JB yang mendukung pasangan calon Rano-Mulya sebagai dinamika politik.

"Kita hormati itu sebagai sikap politik Pak JB. Tapi kita yakin itu tak menyurutkan suara kita di selatan karena kita masih punya Bu Ity sebagai Bupati Lebak, dan Pak JB juga orangnya demokratis," ujarnya.

Aeng mengaku, mundurnya JB tidak membuat tim menjadi terpecah. Menurutnya, tim akan semakin solid. "Kita malah semakin semangat untuk menggerakan mesin partai. Jadi kami masih yakin," kata mantan Ketua DPRD Banten 2009-2014 ini. 

Menanggapi rumor ketidakharmonisan tim pasangan WH-Andika, Aeng membantahnya. Kata Aeng, tim masih solid dan bersama-sama bergerak memenangkan kandidat di pilgub yang puncaknya dilaksanakan pada Rabu 15 Februari 2017.

"Ah kata siapa enggak solid. Semua solid, malah kita semakin semangat," katanya sembari tertawa.

Sebelumnya, JB menyatakan berbalik arah mengalihkan dukungannya kepada pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Sikap tersebut disampaikan JB saat konferensi pers usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Banten di Istana Nelayan, Jatiuwung, Kota Tangerang, Kamis (14/10). 

“Saya punya ideologi partai. Pada hari inilah penentuan di mana komunikasi secara langsung bahwa PDI Perjuangan dan masyarakat akan berhasil untuk mendukung Pak Haji Rano dan Haji Embay sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2017,” ujar JB waktu itu. (ken/zis/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Mantan Pimpinan KPK Perkuat Tim Pemenangan Anies-Sandiaga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler