jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah anggota parlemen menggulirkan pembentukan panitia khusus (pansus) penyelenggaraan pemilu dalam rapat paripurna pembukaan masa sidang DPR, Rabu (8/5). Pendorong pansus merupakan anggota partai politik yang menjadi pendukung Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Sebaliknya, fraksi partai politik yang mendukung Joko Widodo – Ma’ruf Amin tegas menolak pembentukan pansus.
BACA JUGA: Misbakhun: Pansus Pemilu tidak Perlu Dibuat
Anggota DPR Fraksi Partai Nasdem Johnny Gerard Plate menyatakan, kegagalan, keberhasilan, capaian, kekurangan, kelemahan, dan hal-hal negatif dari pemilu, merupakan hasil dari legislasi primer yang dibuat parlemen bersama pemerintah.
BACA JUGA: Misbakhun: Pansus Pemilu tidak Perlu Dibuat
BACA JUGA: Ketua Komisi I DPR Kutuk Tindakan Keji Israel
Karena itu, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem itu mengatakan, untuk menjaga proses pemilu berlangsung dengan baik, dan memastikan pesta demokrasi berjalan langsung umum bebas rahasia, serta jujur dan adil, harus dilakukan pengawasan bersama-bersama.
“Kami dengan ini menyatakan secara tegas menolak pembentukan pansus sebelum proses perhitungan suara ini selesai dilaksanakan,” katanya dalam paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon, itu.
BACA JUGA: Ketua DPR Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik
BACA JUGA: Fadli Zon: Yang Bilang Pemilu Baik Otaknya Harus Diperiksa
Menurut Johnny, menjadi wajar dan masuk akal bila DPR menunggu, ikut mengawasi dengan tidak mengambil langkah-langkah politik yang merusak dan mengintervensi penghitungan suara yang tengah berlangsung.
Johnny mengatakan, apapun hasilnya, hal yang baik perlu dipertimbangkan. Sementara yang buruk perlu diperbaiki nanti. Menurut Johnny, menghakimi bahwa pemilu ini telah dilanggar atau terjadi kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif, adalah keputusan yang sangat prematur.
“Oleh karena itu, kami minta sekali lagi untuk tidak melakukan langkah-langkah politik yang mengganggu kerja politik besar bangsa kita, melalui pemilu yang berlangsung,” katanya.
BACA JUGA: Wacana Pembentukan Pansus Kecurangan Pemilu dan TPF Terlalu Berlebihan
Politikus Partai Golkar Mukhamad Misbakhun mengatakan, sampai saat ini penghitungan sedang berjalan. Misbakhun mengatakan, Ramadan merupakan bulan baik bagi umat Islam untuk meredakan ketegangan yang dihasilkan dari proses panjang dalam pemilu.
Dia menegaskan, saat inilah waktu yang tepat untuk bersama-sama redakan ketegangan politik yang ada.
“Satukan kembali komponen bangsa menjadi kekuatan yang menyatu. Pansus tidak perlu, kita serahkan nanti perubahan atas desain pemilu yang ada, Pemilu 2024 didesain dengan pelaksanaan seperti apa sehingga bisa dihindari jatuhnya korban,” kata Misbakhun di paripurna. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPR Dukung Pengembangan Industri Motor Kustom Indonesia
Redaktur & Reporter : Boy