jpnn.com, JAKARTA - Koalisi antara PDIP dan Partai Demokrat dianggap sebagai langkah strategis yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
Menurut Direktur SCL Taktika Konsultan Iqbal Themi ada tiga keuntungan besar yang bisa diperoleh dari kolaborasi ini.
BACA JUGA: Versi Basarah, Komunikasi PDIP-Demokrat Bisa Makin Intensif
Pertama, dalam lanskap politik, Demokrat akan memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan Pilpres 2024.
"Elektabilitas Ganjar Pranowo dari PDIP dianggap lebih unggul dibanding calon lain seperti Prabowo dan Anies. Jika PDIP berhasil menang, Demokrat memiliki kans untuk mendapatkan posisi strategis, misalnya pos menteri," ujar Iqbal dalam keterangannya, Selasa (5/9).
BACA JUGA: AHYÂ Mengutip Nama Soekarno dalam Pidatonya, Kode Demokrat Serius ke PDIP?
Sementara dari sisi PDIP, koalisi ini berfungsi sebagai penyeimbang terhadap kekuatan partai politik pengusung Prabowo.
PDIP juga akan mendapatkan keuntungan tambahan di wilayah Jawa Timur, di mana Partai Demokrat memiliki kekuatan elektoral yang signifikan.
BACA JUGA: Konon Tidak Mungkin Demokrat ke PDIP, Ini soal Hubungan Mega-SBY
Kedua, koalisi ini akan mempengaruhi opini publik secara positif.
"Karena selama hampir 20 tahun terakhir, PDIP dan Demokrat belum pernah berada dalam satu koalisi, ini akan memberikan pembelajaran politik bagi publik," kata Iqbal.
Menurutnya, kolaborasi ini akan menjadi wajah baru dalam dinamika politik Indonesia dan membuka pintu untuk lebih banyak kerjasama antarpartai di masa depan.
Ketiga, koalisi ini dianggap sebagai gerbang rekonsiliasi politik antara Bu Megawati dan Pak SBY.
Menurut Iqbal, membaiknya hubungan antara kedua tokoh politik ini akan menjadi "oase politik" yang menyejukkan dan mempermudah kerjasama antarpartai.
Ini diharapkan akan membawa suasana politik nasional menjadi lebih cair dan harmonis, sesuai dengan harapan masyarakat.
Namun, Iqbal juga mengingatkan bahwa tiga keuntungan ini hanya akan terwujud jika ada titik temu dalam negosiasi antara PDIP dan Demokrat.
"Demokrat harus lebih realistis dalam tawarannya, sementara PDIP perlu lebih akomodatif," jelas Iqbal.
Dengan adanya kompromi dan keakomodatifan dari kedua belah pihak, peluang untuk mencapai kesepakatan politik akan jauh lebih besar dan menjanjikan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak.
Dengan analisis ini, tampaknya publik perlu menantikan bagaimana koalisi antara PDIP dan Demokrat akan membentuk dinamika politik nasional di masa mendatang. (dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif