Koalisi Pendukung Ridwan Kamil Terancam Kocar-kacir

Jumat, 29 Desember 2017 – 08:41 WIB
Ridwan Kamil bersalaman dengan Megawati Soekarnoputri. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PDIP berpeluang mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018 mendatang. Jika ini terjadi, partai-partai yang sebelumnya menyatakan mendukung wali kota Bandung itu, potensial hengkang.

Pasalnya, jika PDIP mendukung Ridwan Kamil, maka partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu kemungkinan besar minta jatah kursi cawagub.

BACA JUGA: Usung Ridwan Emil Jadi Opsi Paling Realistis bagi PDIP

Padahal, PKB misalnya, selama ini juga ngotot minta kadernya yang menjadi pendamping Ridwan Kamil.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB, Jazilul Fawaid menyayangkan, sikap Ridwan Kamil yang terlalu lama menentukan cawagub.

BACA JUGA: Anak Muhammadiyah Tuding KPK Takut Jerat Kader PDIP

Kepastian soal nama cawagub penting, sambung Jazilul, mengantisipasi pecahnya koalisi pendukung Kang Emil yakni PKB, PPP dan NasDem.

Kekhawatiran bakal pecah jika PDIP merapat. Sebab, PDIP tentu akan ikut menawarkan nama kader menjadi cawagub Emil.

BACA JUGA: Charly Van Houten Jadi Cawagub Ridwan Kamil?

"Kalau enggak begitu malah semua, PDIP yang masuk nanti semua partai keluar malah masalah kan," ujarnya kepada wartawan saat dihubungi, Kamis (28/12).

Untuk itu, Jazilul berharap, tiga partai pendukung Emil untuk tetap kompak sekaligus mencermati dinamika politik yang terjadi di pilgub Jabar. Tujuannya agar bisa memenangkan persaingan.

"Kan namanya pilkada itu kan targetnya bagaimana memenangkan, makanya solidnya koalisi dan pasangan yang diusung itu sangat menentukan gitu," tegasnya.

Jazilul menambahkan, sejak awal PKB menawarkan nama Maman Imanulhaq dan Syaiful Huda menjadi cawagub pendamping Kang Emil.

Pihaknya tak mempersoalkan jika nama Maman dan Huda harus diuji elektabilitasnya berdasarkan survei dan kajian. Sayangnya, hasil survei hingga saat ini belum disampaikan.

PKB, akan menarik dukungan jika masalah cawagub Emil tidak segera mendapatkan titik terang.

"PKB juga bisa menarik dukungan jika nanti pembicaraan atau solusi tidak win win solution, utamanya terkait dengan posisi di cawagubnya," tukas Jazilul.

Sementara, Wasekjen PDIP, Eriko Sutarduga mengatakan, partainya menjadi satu-satunya partai belum menentukan sikap baik soal koalisi atau calon yang akan diusung di pilkada Jawa Barat. Namun, partainya menyiapkan tiga opsi.

Pertama, sambung Eriko, PDIP akan berjuang sendiri dan mengusung skenario pasangan kader internal dengan internal, atau kader internal dengan eksternal.

Nama-nama kader internal yang dilirik diantaranya Ketua DPD Jawa Barat, TB Hasanuddin, Puti Guntur Soekarnoputra, Bupati Majalengka Sutrisno hingga Rieke Diah Pitaloka.

Sementara di kalangan eksternal, ada nama Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa, Wakalemdikpol Anton Charliyan. "Kita sudah menyiapkan tiga opsi, pertama kita maju sendiri," kata Eriko saat dihubungi, Kamis (28/12).

Eriko menyebut opsi kedua yakni, berkomunikasi dengan PPP, PKB dan Hanura untuk membicarakan kemungkinan koalisi sekaligus menentukan cagub Jabar baru.

Atau, opsi terakhir, membuka peluang kembali mendukung Ridwan Kamil bersama PPP, PKB dan NasDem. Opsi ini terbuka jika Emil sapaan Ridwan Kamil belum menentukan calon wakilnya.

"Kami membuka diri bila mana RK melakukan komunikasi dengan kita. Karena dengan PPP, PKB belum ada kepastian masalah wakil," ungkapnya, seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group).

Meski demikian, lanjut Eriko, saat ini partainya belum menjalin komunikasi dengan PKB, PPP, NasDem, Hanura hingga Golkar. PDIP masih mengevaluasi dinamika di Jabar dan membuka diri bagi partai lain yang ingin bergabung.

"Belum ada (komunikasi, red). Tetapi perkembangan baru kita membuka diri. Sampai pendaftaran terakhir, di samping itu kita PDIP punya," klaim Eriko. (aen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Airlangga Hartarto Ogah Dukung Ridwan Kamil


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler