jpnn.com, MATARAM - Koalisi partai politik poros tengah diisukan terancam bubar meski belum sempat dideklarasikan.
Ini terlihat setelah masing-masing pimpinan parpol bermanuver sendiri-sendiri dalam mendukung kandidat di Pilgub NTB 2018.
BACA JUGA: Hanura NTB: Sepuluh Bakal Calon Lolos Proses Verifikasi
Belum lama ini Partai Amanat Nasional (PAN) mengklaim arah dukungan koalisi poros tengah sudah mengerucut pada pasangan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh bersama Wali Kota Bima H Qurais H Abidin.
Ketua DPW PAN NTB H Muazzim Akbar meyakini, pasangan tersebut adalah pilihan realisitis bagi poros tengah jika ingin menang.
BACA JUGA: PI: Zulkieflimansyah Kandidat Terkuat di Pilgub NTB
Kans keduanya dinilai Muazzim berpeluang besar untuk menang, lantaran masih aktif menjabat sebagai kepala daerah. Keduanya memenuhi keterwakilan dua pulau di NTB.
Sinyal keretakan berikutnya, datang dari belum adanya sikap tegas dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) NTB.
BACA JUGA: Tuan Guru Bajang Sanjung Politikus PKS
Hingga kini, koalisi yang digadang-gadang antara PPP, PKB, PAN, dan Hanura ini, hanya Hanura yang belum menentukan sikap.
“Belum tahu persis soal koalisi,” kata Ketua DPD Partai Hanura NTB H Mudahan Hazdie, seperti diberitakan Lombok Post (Jawa Pos Group).
Alasannya, Hanura tengah melakukan penjaringan sehingga belum mengetahui persis arah koalisi karena belum ada pembicaraan lebih lanjut.
Selain itu, untuk menyepakati koalisi ini DPD memerlukan lampu hijau dari DPP. “Acuannya adalah DPP, tunggu arahan,” ujarnya.
Sikap Hanura seperti ini mendapat sorotan dari PKB. Menurut Ketua DPW PKB NTB H Lalu Hadrian Irfani, hanya Hanura yang terkesan menutup diri. Hanura masih ragu-ragu untuk bergabung dalam koalisi poros tengah. “Yang sudah jelas tiga partai ini, PPP, PAN, dan PKB,” terangnya.
Meski demikian, jika pada akhirnya koalisi ini hanya tiga partai baginya tidak ada masalah. Sebab dengan tiga partai saja sudah cukup untuk mengusung bakal calon. Yaitu 16 kursi di DPRD NTB.
Hadrian mengakui setiap parpol saat ini masih saling intip. Apalagi antara koalisi poros tengah ini belum ada perjanjian mengikat hitam di atas putih. Sehingga masih rawan untuk perpecahan.
Sementara itu, Ketua DPW PPP NTB Hj Wartiah menegaskan, kabar perpecahan antara koalisi poros tengah tidak benar.
Menurutnya apa yang terjadi saat ini adalah perbedaan pendapat. Hal itu biasa terjadi dalam perjalanan menuju koalisi.
“Nanti ujung-ujungnya menyatu. InsyaAllah poros tengah tetap memegang komitmennya,” tandas Ketua Komisi V DPRD NTB itu. (ewi/r4)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sunardi Daftar di PPP dan Hanura
Redaktur & Reporter : Soetomo