jpnn.com, JAKARTA - Deklarator Nasional Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) M Huda Prayoga memberikan tanggapan atas munculnya tagar #JokowiSemakinDiktator di Twitter, yang mengkritik kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wacana amendemen UUD 1945 terkait masa jabatan presiden.
“Beberapa orang merespons gerakan saya dan teman-teman dengan kalimat menyindir, menanyakan kenapa tidak sekalian saja minta enam periode seperti era Orde Baru atau bahkan presiden seumur hidup seperti era Orde Lama. Perlu kami sampaikan di sini, bahwa apa yang kami perjuangkan ini bukan karena mengultuskan Pak Jokowi ataupun ingin kembali ke masa Orde Baru atau Orde Lama,” kata Huda, Jumat (11/3).
BACA JUGA: KOBAR Suarakan Aspirasi Rakyat untuk #JokowiSatuPeriodeLagi
Menurut Huda, situasi saat ini sudah sangat berbeda dengan di era dulu. Sangat tidak relevan jika kemudian dikatakan Presiden Jokowi diktator atau otoriter.
“Dulu kita pemilihan presiden melalui MPR, sekarang pemilihan langsung. Kemudian kebebasan berpendapat dan akses informasi jelas sangat berbeda dulu dan sekarang. Masyarakat dan lembaga sipil saat ini sudah lebih kritis dan bebas berpendapat. TNI-Polri juga sudah banyak melakukan perubahan dibandingkan era Orde Baru,” kata Huda yang juga merupakan aktivis muda Muhammadiyah.
BACA JUGA: Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 Berprofesi Dokter, Polri Beri Tanggapan
Apa yang menjadi perjuangan KOBAR saat ini dapat dilihat dari dua sisi, yakni bagaimana memastikan agenda pembangunan menuju Indonesia maju dapat berjalan baik, dan yang kedua ialah faktor kepemimpinan dalam menyelesaikan agenda pembangunan ini.
“Cukup berikan Jokowi satu periode lagi, agar fondasi pembangunan Indonesia sentris yang dilakukan Presiden Jokowi dapat tertanam kuat, sebelum kemudian dilanjutkan oleh penerus beliau di tahun 2029,” kata Huda. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti