LOS ANGELES - Megabintang Miami Heat Dwyane Wade hanya bisa tertunduk lesu di kandang Los Angeles Lakers, Staples Center, California Senin (5/3) WIB. Handuk basah menutupi kepalanya. Terkena foul out saat laga masih kurang lima menit, Wade harus rela meyaksikan Kobe Bryant mengacak-acak timnya lewat beberapa jump shot dahsyat.
Pada partai itu, Kobe menjadi aktor penting kemenangan Lakers atas Heat dengan skor 93-83. Kobe mencetak 33 poin, terbanyak pada game tersebut.
Penampilan impresif Kobe, seolah menjadi bayaran lunas atas cedera hidung parah akibat pelanggaran keras Wade sepekan lalu di ajang NBA All-Star. Ya, pada laga kemarin, Kobe masih menggunakan topeng pelindung wajah. Walau mengaku tidak nyaman, Kobe nyatanya masih tetap unggul atas sekumpulan bintang Heat di bawah komando LeBron James dan Wade.
Topeng tampaknya menjadi jimat keberuntung Kobe. Leading skorer sementara NBA itu mencetak rata-rata 34 poin dalam tiga laga terakhir dengan menggunakan topeng. "Jika saya bisa berjalan, jika saya bisa berlari, saya tentu bisa bermain," kata Kobe seperti dilansir Associated Press.
"Sekarang kami mengerti betul kekuatan tim ini. Game tadi menjadi tes nyata bagi kami untuk terus bertarung memperebutkan gelar," imbuh shooting guard berusia 33 tahun itu.
Kobe benar. Meski sempat terseok-seok di awal musim, Lakers sekarang sudah kembali ke track yang benar. Mereka menang delapan kali dari sepuluh game terakhir. Termasuk tiga kemenangan beruntun setelah jeda All-Star.
Lakers sekarang memang masih berada di peringkat empat wilayah barat. Namun penampilan semua bintang Lakers terus membaik. Saat mengandaskan Heat, tidak hanya Kobe yang bekerja. Pemain macam Pau Gasol dan Andrew Bynum juga tampil baik dengan catatan double-double.
Head Coach Miami Heat Erik Spoelstra mengakui bahwa Lakers saat ini pantang dianggap sebelah mata. Pelatih 41 tahun itu menegaskan Kobe sudah menemukan sentuhannya terbaiknya sebagai skorer alami di NBA.
"Dia sangat agresif semenjak awal. Ritme tembakannya selalu konstan. Lalu, kalian bisa lihat sendiri bagaimana mindset Kobe pada babak kedua. Dia terus saja agresif," paparnya.
Sementara itu Wade mengakui bahwa penampilannya berada di bawah standar. Dia hanya mencetak 16 poin. Sepuluh dari 17 tembakannya tak menemui sasaran. Absennya Chris Bosh karena neneknya meninggal dunia, bagi Wade adalah kehilangan besar. Tanpa Bosh, Heat kalah dua kali beruntun dalam tiga laga terakhir.
"Kejadian ini sangat langka. Saya ini jarang sekali melakukan foul. Saya hanya tidak beruntung. Saya seharusnya berada di lapangan untuk berjuang bersama rekan setim. Namun itu tidak terjadi," sesal Wade. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kostum Spanyol Termahal, Kostum Inggris Terlaris
Redaktur : Tim Redaksi