jpnn.com - ISLAMABAD - Polisi Pakistan menghentikan aksi nekat seorang pria bersenjata yang berulah di jantung Kota Islamabad. Akibatnya, aparat harus menutup kawasan ramai itu selama lima jam.
Mohammad Sikandar, pria tersebut, beraksi dengan membawa istri dan anaknya. Polisi akhirnya melumpuhkan laki-laki itu dengan tembakan hingga membuat pelaku terluka.
BACA JUGA: 80 Orang Mahasiswa Masih Bertahan
Aksi Sikandar tersebut bermula sekitar pukul 17.30 Kamis (15/8) waktu setempat. Saat itu, dia menenteng dua senjata semiotomatis dan beberapa kali melepaskan tembakan ke udara. Situasi di dekat pusat pemerintahan Pakistan tersebut pun menjadi mengerikan.
Sejumlah kanal televisi bahkan menyiarkan langsung drama ketegangan yang berlangsung selama lima jam tersebut.
BACA JUGA: Ban Ki-moon Minta Dunia Optimistis
Ketegangan memuncak ketika, Zamarud Khan, politikus senior oposisi dari Partai Rakyat Pakistan, dikirim untuk bernegosiasi. Tanpa dikomando, Khan tiba-tiba menyerang untuk melumpuhkan Sikandar. Tapi, Khan malah terpeleset.
Polisi pun bergerak cepat. Mereka menembak dada dan kaki Sikandar. Dalam keadaan terluka, dia diringkus. Tapi, tim dokter menjelaskan bahwa kondisi pelaku sudah membaik kemarin.
BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Mamalia Baru Mirip Kucing dan Beruang
Kepala Polisi Islamabad Muhammad Rizwan menyatakan, pihaknya disalahkan banyak pihak karena dianggap lamban dalam merespons aksi membahayakan pria bersenjata tersebut. Tapi, polisi malah menyalahkan masyarakat yang berada terlalu dekat dengan pelaku. "Seharusnya, mundur 300 meter. Tapi, mereka tidak mau," ungkapnya.
Penyelidikan awal menemukan bahwa Sikandar beraksi sendiri dan tidak terkait dengan kelompok mana pun. (AFP/cak/c18/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Efisiensi Energi, Gedung Putih Pasang Panel Surya
Redaktur : Tim Redaksi