Kocak! Dialog Jokowi dengan Kades dari Sumbar

Rabu, 10 April 2019 – 20:46 WIB
Presiden Jokowi saat berdialog dengan tiga kepala desa, salah satunya Zuliatman (kanan), dari Kabupaten Sijunjung, Sumbar, Rabu (10/4). Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ribuan perwakilan kepala desa se-Indonesia memutihkan ruang Tennis Indoor Stadium, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/4) sore dalam ajang silaturahmi dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Forum bertajuk "Bersatu Desa Maju" itu juga dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja, antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung hingga Menko Polhukam Wiranto.

BACA JUGA: Pak SBY Naik Karena Satu Kalimat Sindiran, Bagaimana dengan Prabowo?

Pertemuan itu berlangsung kocak ketika terjadi dialog antara Jokowi dengan tiga orang kepala desa yang diminta naik ke podium tempat Presiden ketujuh RI itu berdiri. Salah satunya adalah kepala desa dari Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat. Zuliatman namanya.

Setelah memperkenalkan namanya, Zul, begitu dia disapa, berbicara dengan bersemangat. Ucapan terima kasih pun disampaikannya kepada Jokowi yang telah memanggilnya ke atas panggung. Baginya, berdiri sepanggung dengan orang nomor satu di republik ini hal yang langka.

BACA JUGA: Silaturahmi dengan Jokowi, Kades Kompak Pakai Baju Putih

"Gemetar saya pak. Ini suatu kesempatan yang langka, dan sangat sulit akan terjadi pada diri pribadi saya Pak, kalau bapak tidak jadi presiden lagi nanti," ucap Zul dengan logat khas Minang, disambut tawa kades lainnya.

(Baca Juga: Silaturahmi dengan Jokowi, Kades Kompak Pakai Baju Putih)

BACA JUGA: BPN: Jokowi Sudah Terkepung, Tinggal Sekakmat

Jokowi yang kembali maju sebagai calon presiden petahana di Pilpres 2019 pada 17 April mendatang, hanya tertawa kecil mendengar penuturan Zul.

Mewakili para kepala desa yang hadir, Zul juga menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang telah menggulirkan dana desa. Besarnya uang yang dimiliki desa, katanya, membuat jabatan kades lebih prestisius dibanding sebelumnya.

Dia menuturkan bahwa sejak 2015 dana memiliki uang yang besar dalam APBD Desa. Rata-rata Rp 1 sampai Rp 1,8 miliar setiap tahun. "Sekali lagi, itu bukan uang yang kecil. Satu sampai hampir dua miliar itu duit gede," tukas Jokowi dalam dialog itu.

Namun demikian, kata Zul melanjutkan, anggaran besar itu menjadi kesulitan tersendiri bagi para kades. Sebab, saingan untuk menduduki posisi itu juga semakin banyak.

"Saingan bagaimana?" tanya Jokowi, penasaran. "Untuk ke pemilihan (kades) selanjutnya maksudnya," jawab Zul sembari tertawa. Para kades yang hadir juga ramai menyorakinya.

"Yang namanya hidup itu ya berkompetisi, bersaing, biasa," ucap Jokowi menimpali.

Zul juga menyampaikan keluhan soal kehidupan sosial para kades. Apalagi ketika ada undangan nikahan, sunatan dan kegiatan masyarakat lainnya. Dia meyakini hal yang sama dialami koleganya sesama pemimpin di desa.

"Dalam kesempatan yang berbahagia ini akan saya sampaikan kepada bapak. Undangan satu kali dalam satu minggu dua, dua pak! Amplopnya dua pak," ungkap

Zul, disambut tawa para kades. Jokowi pun langsung memotong pembicaraan Zul dengan menyampaikan dirinya memahami apa yang ingin diungkapkan kades tersebut. "Saya tahu, saya tahu, kadang-kadang dalam seminggu bukan cuma dua, bisa lebih kan," tukas Jokowi.

Zul menuturkan bahwa masyarakat di desa tahunya aparat desa mengelola anggaran yang besar, sehingga sering diundang ke setiap hajatan.

"Pak kades hadir, Pak Kades hadir, apa yang harus kami beri, sementara siltap (penghasilan tetap) hanya sebegitu," terangnya.

Selain itu, pihaknya juga mengeluhkan seringnya intimidasi atau gertakan dari aparat penegak hukum terhadap kades soal pengelolaan dana desa. Untuk itu, dia meminta kepada presiden agar diberi keleluasaan dalam mengelola anggaran desanya.

"Tolong kami diberi keleluasaan, kami juga tidak akan menghindari kalau itu salah, silakan tangkap. Tetapi kami jangan ditakut-takuti," pintanya.

Sebelum mengakhiri curhatannya, Zul kembali menyampaikan terima kasih karena bisa bertemu dan berbicara langsung di samping presiden.

"Sejarah bagi pribadi saya bisa bertemu presiden Republik Indonesia yang sangat berhati mulia, satu-satunya presiden Republik Indonesia yang mempermudah akses rakyat berjumpa dengan pemimpinnya, baru satu-satunya, sekali lagi. Lanjutkan! terima kasih," tandasnya. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Beras Sragen Total Mendukung Jokowi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler