Kodam Kasuari: KSTB Bertindak Brutal kepada Rakyat, Wajib Kita Basmi

Jumat, 30 September 2022 – 17:21 WIB
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari Letkol Inf Batara Alex Bulo. ANTARA/HO-Pendam XVIII/Kasuari

jpnn.com - MANOKWARI -  Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari mengutuk keras penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris Bersenjata (KSTB) terhadap rakyat sipil yang sedang mengerjakan proyek jalan Trans-Papua Barat. Dalam penyerangan di Kampung Mayerga, Distrik Maskona Utara, Kamis (29/9), itu, empat warga sipil meninggal dunia. 

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari Kolonel Inf. Batara Alex Bulo menyatakan ini makin membuktikan KSTB bertindak kian brutal kepada masyarakat. 

BACA JUGA: Komjen (Purn) Paulus Waterpauw: Saya Mengutuk Kebiadaban KKB

“Padalah mereka (rakyat) tidak bersenjata sama sekali. Mereka yang menjadi korban tersebut adalah masyarakat yang menjadi pekerja jalan Trans-Papua," kata Batara di Manokwari, Papua Barat, Jumat (30/9). 

Dia mengatakan bahwa proyek pembangunan jalan yang sedang dikerjakan tersebut demi kepentingan rakyat Papua, supaya mempermudah akses transportasi barang dan jasa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Diduga Pasok Amunisi ke KKB, Ketua KNPB Timika Ditangkap Polisi

"Kalau KSTB terus melakukan teror dan ancaman kepada masyarakat, berarti KSTB-lah sebenarnya yang melakukan pelanggaran HAM berat kepada masyarakat," ungkapnya. 

Batara mengingatkan KSTB agar tidak melakukan teror, ancaman, dan kekerasan terhadap masyarakat atau siapa pun. "KSTB juga merusak kondisi keamanan daerah karena melakukan teror dan ancaman kepada masyarakat, sehingga ini wajib untuk kita basmi," kata Batara.

BACA JUGA: KSTB Tembak Mati 4 Warga, Kolonel Batara Alex Bulo: Brutal, Wajib Kita Basmi

Saat ini, Satuan Tugas Batalyon infanteri RK 136/TS melakukan pengejaran kepada KSTB. 

Selain itu, juga melakukan upaya pertolongan kepada masyarakat yang menjadi korban penembakan KSTB.

"Dari suara tembakan, terindikasi KSTB menembak menggunakan senjata api, karena dari laporan masyarakat suara tembakan terdengar kencang dengan rentetan," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler