jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Mohammad Arief S. Suditomo mengkritisi Presiden Joko Widodo yang memilih sering tampil di televisi swasta ketimbang televisi milik negara, TVRI. Padahal, menurut Arief, TVRI satu-satunya televisi milik negara dengan tugas khusus mengawal NKRI.
"Kenapa presiden ingin eksklusif harus ke Mata Najwa, kenapa tidak ke TVRI?" kata Arief, dalam Forum Legislasi "RUU Radio dan Televisi Republik Indonesia", di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Selasa (31/5).
BACA JUGA: Menteri Marwan Kembali Ajak Slank Gelar Konser di Perbatasan
Sebagai kepala negara dan pemerintahan, lanjut politikus Partai Hanura ini, Presiden Joko Widodo mestinya tidak terpengaruh dengan posisi kekinian TVRI.
"Ketertinggalan TVRI yang sudah 30 tahun tidak perlu disandingan dengan televisi swasta, sebab TVRI harus mengejar 'X factor' antara lain semua hal yang positif di negeri ini harus terefleksikan oleh TVRI. Termasuk soal ekslusif yang diinginkan presiden," ujar mantan pemimpin redaksi di Seputar Indonesia RCTI itu.
BACA JUGA: Slank Menyapa Atambua, Ini Pesannya
Lebih lanjut anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat I itu menyatakan, TVRI memang tidak perlu berkompetisi dengan televisi swasta. "Biar swasta yang bertarung dengan sesamanya, TVRI melalui negara cukup menikmati pajak dari televisi swasta yang bertarung itu," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA JUGA: Siap-Siap, KPK Buka Peluang Periksa Hakim Lain
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: Partai Berdaulat jika Berdikari dalam Keuangan
Redaktur : Tim Redaksi