Kolaborasi Gojek dan Bank Jago Berpotensi jadi Bank Digital

Senin, 21 Desember 2020 – 23:34 WIB
Gojek. Ilustrai foto: Natalia

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Gojek menjadi bagian dari PT Bank Jago Tbk diyakini akan menghasilkan layanan finansial yang lebih universal melalui digital bank.

Diharapkan akan menjadi pendorong meningkatnya akses keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

BACA JUGA: Gojek Masuk ke Bank Jago, Ekosistem Bisnis Makin Kuat

“Menurut saya, ini merupakan strategi bisnis yang akan mendorong inklusi keuangan. Memang nanti yang akan berperan banyak adalah GoPay. Karena daya jangkau GoPay sudah mencapai 200 kabupaten lebih,” ungkap Ekonom Digital LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Chaikal Nuryakin Ph.D., kepada wartawan, Senin (21/12).

Chaikal mengatakan, daya jangkau dan teknologi GoPay memungkinkan untuk terjadinya percepatan inklusi keuangan dimaksud.

BACA JUGA: Pengamat Nilai GoJek Tidak Perlu Merger dengan Grab

Hanya saja, sejauh ini terdapat keterbatasan karena terbentur regulasi sehubungan dengan GoPay bukan lah merupakan institusi perbankan.

”(Dengan masuknya ke Bank Jago, red) Gojek akan jadi lebih mudah untuk mengakses layanan perbankan yang sebelumnya mereka tidak bisa karena terbentur perizinan. Sekarang dengan ada Bank Jago mereka bisa,” tegasnya.

BACA JUGA: Sinergi Telkomsel dan GoJek Dinlai Bakal Menguntungkan Konsumen

Bank Jago sendiri akan meraih manfaat besar dari kehadiran Gojek. Terutama dari sisi transfer teknologi. ”Bank Jago juga jadi lebih mudah untuk mendigitalisasi layanannya,” terusnya.

Meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia merupakan hal penting saat ini. Hal tersebut juga yang menjadi konsentrasi regulator terutama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya masyarakat dari berbagai lapisan bisa lebih melek terhadap akses keuangan yang baik.

Saat ini, Indonesia adalah negara dengan populasi unbanked (masyarakat belum terjangkau perbankan) terbesar ke-empat di dunia. Data Bank Dunia Global Findex (2017) mencatat sebesar 52 persen populasi masyarakat dewasa Indonesia, atau setara sekitar 95 juta orang, tidak punya rekening bank.

Selain itu, data Google & Temasek SEA e-Conomy 2019 mencatat sebanyak 47 juta orang dewasa tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki akses yang memadai ke kredit, investasi, dan asuransi.

Kehadiran Gojek yang memiliki layanan GoPay, dan layanan keuangan digital yang akan diluncurkan bersama Bank Jago, bisa signifikan untuk mengatasi persoalan tersebut. Sebab sebesar 70 sampai 80 persen populasi di Indonesia sudah memiliki akses ke smartphone atau mobile phone saat ini.

”Dengan akuisisi Bank Jago maka Gojek dapat menyediakan jasa keuangan yang universal. Sehingga dia akan jadi pemain di jasa keuangan,” ujar Chaikal.

Gojek bersama Bank Jago sangat potensial menjadi bank digital. Pada saat yang sama, bank digital menjadi opsi paling baik dan paling cepat untuk meningkatkan persoalan inklusi keuangan dimaksud.

Tiga karakteristik bank digital di antaranya pertama beroperasi penuh secara digital tanpa perlu kantor cabang. Kedua, memanfaatkan aplikasi dan teknologi. Ketiga, memiliki penetrasi pasar yang tinggi dalam hal ini ekosistem bisnis secara digital. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler