Ani yang juga Pembina Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mengatakan, selain dapat melestarikan, mengembangkan, mempromosikan sulam, festival bordir tersebut juga menjadi ajang untuk meningkatkan kerjasama antarnegara dan merajut perdamaian.
Menurut Ani, festival ini tidak hanya dapat meningkatkan kesejahteraan para perajin maupun mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Lebih dari itu festival ini akan menjaga kelestarian sulam dan bordir," kata Ani dalam sambutannya, Kamis (4/10).
Dalam kesempatan itu Ani juga menyerahkan penghargaan kepada perancang busana, Ramli, karena dedikasinya dalam pelestarian sulam dan bordir. Perancang busana ini dinilai telah berjasa dalam mengembangkan sulam dan bordir selama 37 tahun berkiprah di dunia mode.
Selain Ramli, penghargaan juga diberikan kepada Roekayah Ahmad dari Agam Sumatera Barat yang mengembangkan sulam Kerawang. Penerima penghargaan lainnya adalah Roechani Soeparto yang mengembangkan sulam motif Wayang, serta Anismar Asri dari Bukit Tinggi Sumbar yang mengembangkan sulam dan bordir menjadi salah satu usaha kreatif.
Ketua Umum Dekranas, Herawati Boediono, mengatakan, festival yang pertama kali digelar itu dimaksudkan untuk mengembangkan, melestarikan, mengapresiasi dan memromosikan sulam dan bordir Indonesia. Herawati berharap para pengunjung turut berbelanja untuk berpartisipasi dalam pengembangan sulam dan bordir.
Ketua Panitia International Embroidery Festival 2012, Trisna Jero Wacik menambahkan, dalam festival tersebut ada 314 stand pameran yang memamerkan kain sulam dan bordir baik dari UKM binaan, mandiri, maupun peserta asal luar negeri. ââ¬Â¨
Menurut Trisna, festival kali ini juga memamerkan kain sulam dan bordir koleksi pribadi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono. Trisna menambahkan, dari festival tersebut diharapkan dapat terbangung jejaring kegiatan sulam di seluruh dunia. Festival sulam dan bordir internasional bertema "Embroidery in Global Friendship" itu berlangsung mulai hari ini hingga 7 Oktober 2012 mendatang. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi V Minta Tarif KRL Tak Naik
Redaktur : Tim Redaksi