Komisi V Minta Tarif KRL Tak Naik

Kamis, 04 Oktober 2012 – 16:25 WIB
JAKARTA – Anggota Komisi V DPR Arwani Thomafi, menyesalkan anjloknya Commuter Line di Stasiun Cilebut, Bogor, Jawa Barat, Kamis (4/10). Sebab, baru empat hari harga tarif Commuter Line itu dinaikkan, tapi para penumpang harus dirugikan.

“Baru empat hari kenaikan harga Commuter Line sebesar Rp2 ribu namun pengguna telah dirugikan dengan anjloknya kereta Commuter Line ini,” sesal Arwani, kepada JPNN, Kamis (4/10).

Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di DPR itu menegaskan, seharusnya kejadian semacam ini dapat dihindari. Menurutnya, kejadian ini pula membuktikan, kenaikan tarif Commuter Line tidak berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan.

“Oleh karenanya, kenaikan tarif Commuter Line harus dibatalkan,” tegas Arwani.

Dia mendesak manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyelidikan secara komprensif atas peristiwa anjloknya Commuter Line di Stasiun Cilebut. “Apakah disebabkan faktor human error atau faktor kesengajaan dari pihak yang tidak bertanggungjawab,” ujarnya.

Yang pasti, ditegaskan dia, anjloknya Commuter Line pagi ini jelas sangat menganggu dan merugikan para pengguna Commuter Line.  “Apalagi, proses evakuasi membutuhkan waktu yang tidak sebentar sekitar delapan jam,” tuntasnya.

Seperti diketahui, KRL Commuter Line jurusan Bogor-Jakarta Kota anjlok di Stasiun Cilebut, Bogor, Jawa Barat, Kamis 4 Oktober 2012 pukul 6.35. Belum bisa dipastikan penyebab anjloknya Commuter Line itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Validasi Keterangan Nazaruddin

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler