Kombes Budhi: Penembakan Itu Murni Persoalan Pribadi, Bukan Teror

Senin, 18 April 2022 – 01:15 WIB
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto usai penangkapan Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan di Makassar. ANTARA/HO/Polrestabes Makassar

jpnn.com, MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengatakan bahwa kasus penembakan pegawai Dinas Perhubungan Makassar Najamuddin Sewang murni karena persoalan pribadi, bukan teror. 

Dia menegaskan tidak ada teror di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan itu seperti yang dikhawatirkan masyarakat soal banyaknya teror kejahatan jalanan.

BACA JUGA: Gus Muhaimin: Itu Teror yang Saya Kira tidak Perlu Ditanggapi Serius

"Tidak ada teror di Makassar, penembakan itu murni persoalan pribadi, bukan teror," kata Kombes Budhi di Makassar, Minggu (17/4).

Perwira menengah Polri itu mengatakan kasus penembakan pegawai Dishub Kota Makassar pada Minggu (3/4) pagi di jalan sekitar Masjid Cheng Ho itu sudah mulai menemukan titik terang setelah ditetapkannya empat orang tersangka.

BACA JUGA: Penembakan di Makassar: Kisah Cinta Segitiga Pejabat, Petugas Dishub, Perempuan R

Keempat orang yang ditetapkan tersangka di antaranya ialah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Makassar Iqbal Asnan (IA) dan tiga orang lainnya inisial S, AKM dan A.

Dia menyatakan hasil interogasi singkat terhadap para pelaku bahwa korban pegawai Dishub Najamuddin Sewang terlibat cinta segitiga dengan perempuan berinisial R bersama Kasatpol PP Iqbal Asnan.

BACA JUGA: Kakak Korban Penembakan di Makassar Ungkap Fakta Kelakuan Pejabat Itu, Oh

"Untuk sementara motifnya itu cinta segitiga. Nanti kasus ini akan dirilis secara resmi," kata Kombes Budhi.

Dalam kasus itu, polisi juga memeriksa 20 orang saksi. Pertama, saksi yang melihat langsung di TKP. Kedua, saksi dari keluarga dan pihak rumah sakit (RS Siloam).

Kombes Budhi Haryanto menerangkan pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini, mengingat masih ada saksi lain ataupun kendaraan yang terekam dalam CCTV saat kejadian tersebut terjadi.

Termasuk  pengemudi ojek online (ojol) yang berada di lokasi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler