jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Budi Indra Dermawan bersama jajarannya melakukan kunjungan ke Kampung Tangguh Semeru di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Kegiatan kunjungan kali ini sekaligus menilai sejumlah program yang diterapkan di lokasi itu.
BACA JUGA: Mobil PCR Datang, Warga Surabaya Lega, Terima Kasih, Bu Risma
Menurut Budi, ada beberapa poin penilaian dalam program yang dicanangkan Kapolda Jawa Timur ini.
Adapun program yang dimaksud adalah penyemprotan cairan disinfektan pada setiap kendaraan yang masuk kampung, pengecekan suhu tubuh setiap warga yang masuk kampung dengan alat thermo gun, fasilitas cuci tangan bagi warga yang masuk kampung, peragaan 12 gerakan lantas oleh Linmas, dan penyediaan dapur umum.
BACA JUGA: Dirlantas Polda Metro Jaya Pilih Ikut Pak Luhut soal Ojek Online Angkut Penumpang?
Budi pun menyempatkan diri memeriksa beberapa fasilitas umum seperti ruang karantina mandiri, dapur umum, lumbung pangan hingga bank sampah yang dimodifikasi jadi pembibitan lele.
Dia juga mengecek kesiapan mobil ambulans dan pasukan pemulasaran jenazah sesuai protokol COVID-19.
BACA JUGA: Korlantas Bertindak Tegas, Tercatat 9.000 Pemudik kini Tak Bisa Kembali ke Jakarta
Selain meninjau sejumlah fasilitas umum, Budi juga meresmikan menyerahkan bantuan hand sanitizer dan meresmikan Pos Digital Astuti (Agunge Sikap Tulung Tinulung).
“Ini satu-satunya Kampung Tangguh yang memiliki Pos Digital Astuti di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Keberadaan Pos Digital Astuti ini memudahkan interaksi masyarakat dengan Polri,” ujar Budi dalam keterangannya baru-baru ini.
Budi berharap dengan terbentuknya Kampung Tangguh ini dapat menjadi contoh bagi kampung yang lain dalam pencegahan penyebaran COVID-19.
Selain itu, dia juga meminta agar masyarakat mendukung keberadaan Kampung Tangguh guna memutus mata rantai penyebaran COIVD-19 dengan cara menaati protokol kesehatan menghadapi tatanan kenormalan baru (new normal).
Menurut dia, Kampung Tangguh merupakan program yang dicanangkan Kapolda Jatim guna memutus mata rantai penyebarang COVID-19.
Program yang melibatkan peran aktif masyarakat dan instansi terkait ini sudah dijalankan di sejumlah kabupaten di Jawa Timur.
Budi menambahkan, untuk di Pos Digital Astuti, warga bisa berkonsultasi interaktif dengan petugas Command Cetnre Polres Tulungagung selama 24 jam. Selain itu, juga disediakan panic button.
“Kejadian kontingensi yang tidak dapat ditangani oleh masyarakat, segera tekan tombol dan sampaikan kendala yang dihadapi. Polisi akan langsung datang ke lokasi dalam waktu kurang dari lima menit,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia memaparkan mekanisme dan langkah-langkah strategis pencegahan penyebaran COVID-19 di Kampung Tangguh Semeru.
Menurut dia, setiap warga yang masuk ke kawasan Kampung Tangguh wajib menaati protokol kesehatan.
“Khusus di Tulungagung, setiap kecamatan minimal ada dua desa yang kami buat Kampung Tangguh Semeru. Ke depan kami akan upayakan minimal ada lima Kampung Tangguh Semeru di setiap kecamatan, sehingga benar-benar mampu menekan penyebaran COVID-19, khususnya di Kabupaten Tulungagung,” pungkasnya. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan