jpnn.com, PAPUA - Demo penolakan pemekeran wilayah yang terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua berakhir rusuh pada Selasa (15/3). Dalam insiden itu, ada dua warga tewas tertembak dan dua lainnya luka-luka.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan selain menyebabkan warga terluka dan tewas, ada seorang anggota Polri yang turut menjadi korban.
BACA JUGA: Demo Tolak Pemekaran Papua Rusuh, Ratusan Mahasiswa Ditangkap, Ada Cewek Pingsan
Menurut Kamal, insiden berawal saat massa berkumpul di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, sekitar pukul 10.00 WIT, Selasa (15/3). Saat itu, massa terpusat di depan kantor Kominfo.
“Dari beberapa titik juga berjalan sambil melakukan orasi-orasi yang kurang lebih hampir tiga jam," ujar Kamal ketika dikonfirmasi, Rabu (16/3).
BACA JUGA: Mahasiswa Papua yang Ricuh dengan Aparat Dibawa ke Kantor Polisi, Lihat Penampakannya
Kamal menyebut aksi penolakan pemekaran wilayah awalnya berjalan lancar, tak ada tanda-tanda demo berakhir rusuh. Namun situasi berubah ketika terjadi gesekan di tengah kerumunan massa pada pukul 13.20 WIT.
Massa semakin tak terkontrol karena diduga ada provokasi sehingga membakar sejumlah bangunan di lokasi.
BACA JUGA: Irjen Mathius Keluarkan Perintah, Dua Peleton Brimob Langsung Berangkat
Kamal yang juga mantan Wakapolres Metro Depok menyebut massa kemudian menyasar petugas kepolisian setempat.
“Massa juga mulai melakukan pembakaran di sejumlah titik,” kata Kamal.
Akibatnya kerusuhan berakhir tragis lantaran dua warga tewas tertembak.
“Untuk korban tewas tertembak atas nama Yakop Deal (30) dan Erson Weipsa (22)," ungkap Kombes Kamal.
Kemudian untuk warga yang terkena luka tembak pada bagian paha atas nama Etos Itlay dan Luki Kobak.
Jebolan Akpol 1992 ini menyebut Polda Papua langsung menyiagakan personel tambahan untuk mengantisipasi bentrok susulan pascademo rusuhbdi Kabupaten Yahukimo.
“Dua pleton brimob dikirimkan ke Kabupaten Yahukimo dengan membawa gas air mata," kata Kamal. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irjen Mathius Fakhiri Kerahkan 2 Peleton Brimob
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan