Kombes Roem Soal Kasus Penembak Misterius yang Menewaskan Warga di Pulau Haruku

Senin, 28 Maret 2022 – 08:59 WIB
Kabidhumas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat. Antara/HO-Polda Maluku

jpnn.com, AMBON - Kasus penembakan warga di kawasan hutan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, kembali terjadi Sabtu (26/3), sekitar pukul 17.45 WIT. 

Penembakan olah orang tak dikenal itu menyebabkan satu korban meninggal dunia bernama Ibrahim Sangaji, 47, warga Dusun Nama’a, Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku.

BACA JUGA: Penampakan Peti Jenazah 2 Marinir Korban Penembakan KKB

“Sabtu (26/3) sore, sekitar pukul 17.45 WIT, terjadi korban meninggal dunia diduga akibat luka tembak. Korban atas nama Ibrahim Sangaji,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Maluku Kombes Pol. M. Roem Ohoirat di Ambon, Sabtu (26/3).

Dia menjelaskan peristiwa penembakan tersebut berlokasi di hutan Rual-Rual, yang berjarak sekitar enam kilometer dari Dusun Nama’a, Negeri Pelauw.

BACA JUGA: Pria Ini Sudah Ditangkap, Ternyata Oknum PNS, Kasusnya Berat

“Korban meninggal diduga ditembak menggunakan senjata api. Kami belum dapat pastikan senjata api rakitan atau organik. Korban meninggal dengan luka tembak pada bagian bawah rusuk kiri tembus ke punggung bagian belakang sebelah kanan,” jelasnya.

Saat ini, personel Polda Maluku dan Kodam XVI/Pattimura telah dikerahkan untuk memperkuat pasukan di tempat kejadian perkara (TKP). “Jangan terprovokasi oleh isu-isu yang mengadu domba masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA: Mbak Vini Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumah, Suaminya Menghilang

Dia juga meminta masyarakat untuk membantu aparat keamanan, sehingga bisa mengungkap kasus tersebut, serta turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat agar tetap kondusif.

Atas peristiwa tersebut, Polda Maluku mengimbau seluruh masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi, karena tim penyelidik telah dikerahkan menuju lokasi kejadian.

“Kami minta agar jangan terbawa isu dan atau membawa isu negeri dan sebagainya. Kami imbau masyarakat tidak terprovokasi. Kami sudah turunkan tim untuk menangani kasus tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya terjadi konflik antarwarga Desa Kariuw dan Ori-Pelauw di Pulau Haruku, Maluku Tengah, akibat kesalahpahaman yang diduga karena persoalan tapal batas dari kedua wilayah tersebut.

Dampak kejadian itu menyebabkan sebanyak 739 warga Kariuw mengungsi. Selain itu, konflik juga menyebabkan ratusan rumah warga dan belasan kendaraan bermotor dirusak.

Saat ini kondisi keamanan di kedua desa tersebut sudah aman. Namun, pasukan gabungan Polri dan TNI tetap menjaga keadaan di sana.

Sebelumnya juga terjadi penembakan misterius di tengah hutan Negeri Hulaliu yang mengakibatkan dua orang tewas.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler