Kombes Wibowo Beber Kronologi Penangkapan Pelaku Penusukan Anggota TNI Pratu Sahdi

Rabu, 19 Januari 2022 – 17:56 WIB
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo (tengah) bersama Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Erlin Tang Jaya (kiri) saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, Senin (17/1). Foto: ANTARA/Abdu Faisal

jpnn.com, JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Wibowo membeberkan kronologis penangkapan pelaku utama pada kasus pengeroyokan yang menewaskan anggota TNI AD Pratu Sahdi.

Kombes Wibowo mengungkapkan B ditangkap saat sedang bekerja di dermaga Pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara.

BACA JUGA: Penusuk yang Menewaskan Anggota TNI AD Pratu Sahdi Ditangkap!

"Ditangkap pas lagi bekerja, karena memang dia bekerjanya di dermaga Muara Baru," kata Kombes Wibowo, Rabu (19/1).

Mantan Analis Kebijakan Madya Bidang Kamsel Korlantas Polri itu mengatakan B merupakan pelaku utama dari 8 orang yang terlibat pengeroyokan Pratu Sahdi di kawasan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (16/1) pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA: 5 Fakta Seputar Pengeroyokan yang Menewaskan Anggota TNI Pratu Sahdi, Ternyata Begini

"Setelah kejadian, B memang sempat melarikan diri. Namun demikian, Rabu dini hari, kita amankan di daerah Muara Baru, di dermaga pelabuhan," ungkapnya.

Kombes Wibowo menyebutkan hingga saat ini polisi sudah menangkap tujuh dari delapan pengeroyok Pratu Sahdi hingga menyebabkan korban meninggal dunia tersebut.

BACA JUGA: Ada Sosok Misterius Dicari Pengeroyok yang Menewaskan Anggota TNI Pratu Sahdi, Siapa Dia?

Dari hasil pemeriksaan tujuh orang tersebut, polisi telah menetapkan empat orang sebagai tersangka, sedangkan tiga orang masih diperiksa sebagai saksi.

"Para pelaku, yaitu B merupakan pelaku utama yang menusuk korban hingga meninggal dunia, kemudian ada R yang sudah kita amankan terlebih dahulu sebagai pelaku yang membantu memegang korban, ada AS maupun A yang berperan membonceng para pelaku B dan R," beber Kombes Wibowo.

Hingga saat ini, tersisa satu buronan lagi berinisial J yang masih melarikan diri usai terlibat kasus penganiayaan yang mengakibatkan seorang anggota TNI AD meninggal dunia dan dua orang warga sipil menderita luka-luka itu.

"Tinggal satu orang lagi dengan inisial J yang belum kita amankan dan memang yang bersangkutan juga (terlibat) di tempat kejadian perkara," sebutnya.

Peristiwa pengeroyokan itu, kata Kombes Wibowo, terjadi karena kesalahpahaman sekelompok orang terhadap Pratu Sahdi yang dikira merupakan orang yang mereka cari.

"Kemudian malam itu terjadi salah sasaran ya sebenarnya," ungkapnya lagi.

Pratu Sahdi sempat melakukan perlawanan terhadap sekelompok orang tersebut karena dijadikan korban salah sasaran, namun kemudian tersangka R dan B berhasil melumpuhkan korban.

Hingga kini, barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan para tersangka B masih dalam pencarian.

"Barang bukti sekarang masih dalam pencarian, karena setelah melakukan penganiayaan informasi pelaku membuang barang buktinya dan masih kita cari di lapangan," pungkasnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler