5 Fakta Seputar Pengeroyokan yang Menewaskan Anggota TNI Pratu Sahdi, Ternyata Begini

Rabu, 19 Januari 2022 – 09:34 WIB
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat  menunjukkan sketsa wajah penusuk Anggota TNI Pratu Sahdi, Selasa (18/1). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengungkap kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota TNI bernama Pratu Sahdi (22) pada Minggu (16/1).

Berikut ini sejumlah fakta kasus pengeroyokan yang terjadi di Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA: Ada Sosok Misterius Dicari Pengeroyok yang Menewaskan Anggota TNI Pratu Sahdi, Siapa Dia?

1. Saksi Sempat Dengar Teriakan Histeris, Lihat Sahdi Pegang Dada

Anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi dikeroyok dan ditikam sekelompok orang tidak dikenal di Taman Burung, Waduk Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara, Minggu (16/1) sekitar pukul 03.00 WIB.

BACA JUGA: Polisi Ultimatum Penusuk Anggota TNI Pratu Sahdi Menyerahkan Diri, Lihat Sketsa Wajahnya

Menurut keterangan warga sekitar yang menyaksikan peristiwa pengeroyokan, mereka mengetahui adanya kejadian tersebut setelah mendengar suara teriakan.

"Kurang lebih jam tiga lewat sedikit ada perempuan teriak-teriak histeris lah," beber Hendro.

BACA JUGA: 3 Pengeroyok yang Menewaskan Seorang Anggota TNI jadi Tersangka, Lihat Wajah Mereka

Hendro yang berjarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian juga sempat menyaksikan Pratu Sahdi bersimbah darah.

"Saya lihat laki-laki korban itu memegang dadanya dan darahnya itu masih mengucur di pinggir jalan, masih berdiri, habis itu dia (korban, red) dibawa temannya," ungkapnya.

2. Niat Hati Melerai Pengeroyokan Pratu Sahdi, Samsul Ma'arif Kena Tusuk

Samsul Ma'arif (33), salah satu korban dalam peristiwa pengeroyokan yang menewaskan Anggota TNI AD Pratu Sahdi (22) pada Minggu (16/1) menyaksikan detik-detik kejadian nahas tersebut.

Samsul mengungkapkan dirinya melihat peristiwa tersebut saat melintas di lokasi kejadian.

Niat baik Samsul untuk melerai pengeroyokan tersebut, berubah menjadi nasib buruk.

"Saya maju mau melerai langsung ditonjok, dikeroyok, tapi saya tidak balas takutnya memperkeruh suasana lagi kan," kenang Samsul yang kini lagi berbaring tempat tidur di RS Atma Jaya, Jakarta Utara.

Setelah mendapat bogem mentah, Samsul berniat meninggalkan lokasi.

Namun, salah satu pelaku membekapnya dari belakang dan menusukkan senjata tajam tepat di bagian belakang.

"Saya berdiri mau balik, tiba-tiba saya disergap dari belakang, saya tidak bisa apa-apa, mereka langsung main tusuk," kata Samsul.

3. Polisi Tangkap Pengeroyok Pratu Sahdi

Polda Metro Jaya menetapkan tiga dari empat orang yang telah ditangkap terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi sebagai tersangka.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat saat konferensi pers, Selasa (18/1).

"Terhadap tiga orang sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan satu orang masih dilakukan pendalaman," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat.

4. Tiga Tersangka Masih DPO, Polisi Ungkap sketsa Wajahnya

Polisi masih memburu tiga pelaku pengeroyokan yang diduga bagian dari sekelompok orang yang menewaskan seorang anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi (22).

Salah satu dari ketiga orang tersangka itu berinisial B yang diduga kuat berperan melakukan penusukan terhadap Pratu Sahdi, sementara itu dua tersangka lainnya berinisial S dan A.

"Oleh karenanya kepada yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai tersangka dan statusnya adalah DPO," kata Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Selasa (18/1).

Dia menjelaskan alat bukti dalam kasus pengeroyokan tersebut ialah keterangan saksi, dokumen kamera atau pemutaran film, dan alat bukti lainnya.

5. Pengeroyokan Berawal dari Salah Paham di Lokasi Kejadian

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat membeberkan kronologis pengeroyokan yang menewaskan seorang anggota TNI AD bernama Pratu Sahdi (22).

Perwira menengah Polri itu menjelaskan kejadian berawal saat sekelompok orang mendatangi lokasi dengan maksud mencari seseorang.

Konon, Pratu Sahdi sedang ada di lokasi kejadian.

"Kemudian terjadi perselisihan kecil yang mengakibatkan anggota TNI dikeroyok oleh kurang lebih delapan orang dan mengakibatkan anggota atau prajurit TNI itu meninggal dunia," beber Kombes Tubagus saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (18/1).

Pria kelahiran Cilegon itu mengatakan pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang tersebut selain mengakibatkan Pratu Sahdi meninggal dunia, 2 orang korban lain juga menjadi korban.

"Dua orang lainnya yang masyarakat sipil saat ini masih dirawat di rumah sakit dengan karakteristik luka berat," kata mantan Kapolres Karawang itu.(mcr8/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler