jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membeberkan kendala ketersediaan tabung gas oksigen di tanah air menyusul lonjakan kasus Covid-19.
Kombes Yusri menyebut, tabung gas oksigen di Indonesia impor dari luar negeri.
BACA JUGA: Datsun GO Dihantam Kereta Api Pengangkut Batu Bara, Terlempar Sejauh 10 Meter
Di Indonesia, kata dia, hanya ada tiga perusahan yang khusus mengimpor tabung gas oksigen yaitu di daerah Jawa Barat dan Jakarta.
"Kenapa saya bilang terkendala? Karena impor dari luar itu, kan, sekitar sebulan, dua bulan, sementara kita ketahui bersama angka Covid-19 cukup tinggi sehingga permintaan cukup tinggi," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Rabu (30/6).
BACA JUGA: Istri Bacok Anak Dalam Kelambu, Suami Histeris Teriak Minta Tolong
Namun, mantan Kapolres Tanjungpinang itu memastikan, polisi bersama pemerintah telah turun tangan untuk mengawasi ketersediaan tabung gas oksigen.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menyebut, hasil rapat koordinasi, para produsen masih menyanggupi ketersediaan tabung gas oksigen
BACA JUGA: Bripda FS Bersimbah Darah Diserang Pakai Badik, Pelaku 4 Orang Pengendara Motor
"Mudah-mudahan tabung gas oksigen itu segera akan sampai ke Indonesia nanti sudah terisi," ujar Yusri.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik.
"Kami harapkan tidak usah panik karena kalau dia beli sendiri menyimpan untuk diri sendiri itu terjadi bentuk kelangkaan di pasaran atau di hilirnya," ucap Yusri.
Menurutnya, pemerintah membuat segala prioritas untuk rumah sakit terkait ketersediaan tabung gas oksigen.
Saat ini, kata dia, rumah sakit tak kekurangan tabung gas oksigen.
Isu kelangkaan itu mencuat, kata dia, lantaran banyaknya warga yang membeli seperti di Pasar Pramuka.
BACA JUGA: Bripka SP Ditangkap di Indekos, Kasusnya Bikin Malu Polri
"Yang ramai di luar adalah adanya warga yang membeli di Pasar Pramuka misalnya atau toko yang biasa menjual tabung gas sehingga mereka menyatakan tabung gas ini berkurang, padahal tidak," kata Yusri. (cr3/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama