Kombinasi Kain Ulos Lebih Elegan

Kamis, 26 Januari 2012 – 16:02 WIB

KAIN tradisional Batak, ulos  kini tak hanya pelengkap upacara adat semata.   Kain khas dari Sumatera Utara ini kini dapat digunakan dalam berbagai kesempatan.  Baik untuk acara formal maupun informal. Setidaknya, itu dibuktikan perancang busana asal Sumatera Utara Torang Sitorus dalam pameran  rancangannya yang menggunakan kain ulos di D’Heritage Grand Aston, Jalan Balai Kota Medan belum lama ini.

Busana-busana yang dipamerkan mulai dari gaun maupun kebaya merupakan kombinasi kain ulos bergaya modern yang terlihat lebih elegan.   Disebutkan Torang,  kain ulos selama ini belum manjadi tuan rumah di daerah asalnya sendiri. Karena itu, desainer ini mencoba mengangkat martabat ulos. Selama ini, sambungnya, ulos lebih dikenal di daerah Jawa.

Disadarinya, ulos memiliki kekurangan sehingga tidak semua orang dapat menggunakannya, seperti bahan nya yang kasar sehingga tidak nyaman untuk dipakai, warna yang monoton yang didominasi warna hitam, merah dan putih. “Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan citra ulos yaitu mengganti bahan dasarnya, sehingga tidak kaku dan dapat dipakai oleh semua orang,” tambahnya.

Melalui event Torang Sitorus, Ulos History Meets Fashion Future, Torang mencoba menggembalikan ulos ke zaman kejayaannya.   Ulos yang dipamerkan ini dapat dikombinasi dengan baju kaftan. Dan uniknya dalam event ini, ulos yang diperagakan bukan hanya oleh model-model cantik dengan bentuk tubuh yang proporsional. Melainkan para ibu-ibu sosialita Medan, yang menyaksikan acara ini dengan senyum takjubnya. “Pemilihan saya untuk para ibu, agar mereka dapat menginfluen kan ulos ini pada anak-anaknya, jadi anak pun memahami,” ujarnya.

Ulos yang dipamerkan ini, merupakan hasil tenun tangan para penenun. Tetapi bahan dasarnya digantinya dengan menggunakan benang yang lebih halus lagi. Motif ulos tetap dipertahankan hanya saja mengikuti trend fashion yang sedang berkembang.  Bukan hanya ulos yang dilestarikannya, tetapi penenun (partonun) pun dibinanya. Saat ini ada sekitar 50 penenun yang tersebar di beberapa desa di Tarutung dibinanya.

Hadir dalam acara ini  Mr Roland, sebagai Art Konsultan asal Perancis yang mengacungkan jempol atas usaha yang dilakukan Torang. (juli ramadhani rambe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wortel dan Seledri Bisa Menangkal Kanker Usus Besar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler