Komdis Ogah Urusi Perangkat LPIS

Widja Penuh Tanda Tanya

Jumat, 28 Juni 2013 – 06:40 WIB
JAKARTA - Para perangkat pertandingan dari Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang menghadap Komisi Disiplin (Komdis) PSSI tak perlu berharap terlalu jauh. Keinginan mereka untuk mendapat dukungan menekan LPIS dari PSSI dipastikan sia-sia. Itu setelah Komdis merasa bukan tempat mengadukan masalah tunggakan gaji. 

Menurut dia, masalah yang bisa diterima oleh Komdis hanya seputar pertandingan atau yang berkaitan dengan apa yang terjadi dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Dia tidak mau jika nantinya Komdis juga mengurusi masalah personal pemain dengan klub yang bukan masuk dalam wilayah pertandingan.

"Komdis tidak mengurusi masalah laporan tunggakan wasit itu. Komdis tidak mengurusi masalah hutang klub ke pemain," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Pandjaitan.

Saat disinggung tentang kedatangan para wasit dari LPIS, Hinca mengaku memang menerima mereka. Tapi, dia tidak bertindak lebih lanjut karena para perangkat tersebut menurutnya hanya curhat-curhat. Karena itu, dia tidak mau menaggapi karena masalah itu bukan menjadi ranah Hinca dkk.

"Mereka hanya curhat saja. Jangan sampai kami jadi keranjang sampah. Masalah gaji ke kami," tuturnya.

Dalam laporan para perangkat pertandingan tersebut, juga dijelaskan bahwa perangkat yang digunakan oleh LPIS saat ini bukanlah perangkat resmi. Alhasil, perangkat yang digunakan untuk memimpin Indonesia Premier League (IPL) dan Divisi Utama adalah wasit-wasit diluar wasit yang dulunya didaftarkan memimpin di federasi.

Nah, saat disinggung mengani kondisi ini, Hinca mengaku tidak mendapat laporan tersebut. Tapi, melihat kondisi ini, dia juga ingin mendapatkan penjelasan dari Widjajanto, CEO LPIS. Sebab, selama ini ada juga masalah terkait laporan Widja ke Komdis tapi saat akan dikonfirmasi Widja tak pernah datang memenuhi panggilan Komdis. 

Dari penjelasan Hinca, sudah empat kali Komdis melakukan panggilan dan Widja tak kunjung datang. Selanjutnya, Komdis melakukan panggilan yang kali kelima dan disebut sebagai panggilan terakhir oleh Komdis.

"Widja kami panggil untuk datang minggu depan. Kalau dia masih tidak datang, akan kami hukum nanti," ucap doktor ilmu hukum di bidang olahraga tersebut.

Sayang, Widja saat dikonfirmasi oleh Jawa Pos enggan memberikan jawaban terkait kondisi ini. Persoalan wasit, dia mengaku kesulitan berkoordinasi dengan bagian yang mengurusi masalah penugasan perangkat pertandingan. Di sisi lain, pertanyaan terkait alasan dia tidak pernah datang dipanggil Komdis, Widja menjawab tidak jelas.

"Nggak mas (soal dipanggil Komdis empat kali benar apa tidak)," ucapnya melalui pesan singkat.

"Nanti saya cek ke Hendriyana (head of competition LPIS) karena saya nggak hafal detail nama-nama perangkatnya..tunggu dulu ya," tambahnya saat ditanya soal tunggakan. (aam)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Julio Cesar Bakal Balik ke Italia

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler