jpnn.com - JAKARTA - Komedian kondang Alfiansyah Bustami atau biasa dikenal dengan nama panggung Komeng mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI 2024-2029 dapil Jawa Barat.
Rabu (31/5) malam, Komeng pun menemui Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti.
BACA JUGA: Kerja Bareng Komeng, Rigen: Awalnya Gue Bingung, Enggak Ada Habisnya
Komeng datang didampingi anggota DPD RI asal Jawa Barat Oni Sumarwan alias Oni SOS.
Pria berusia 52 tahun itu mengaku mengagumi LaNyalla yang menurutnya sukses menggemakan berbagai isu-isu nasional melalui lembaga yang dipimpinnya.
BACA JUGA: Hasil Survei FIXPOLL: Mahfud MD dan LaNyalla Cawapres Potensial Asal Jawa Timur
"Saya selalu perhatikan lembaga-lembaga perwakilan rakyat. Saya ingat betul ketika Pak Ketua (LaNyalla) bersuara mengenai presidential threshold nol persen. Wah, salut saya tuh. Ternyata DPD RI ada juga suaranya. Ada juga peran dan fungsinya," kata Komeng.
Dia juga mengikuti perkembangan sejumlah anggota DPD RI di berbagai daerah yang sukses memperjuangkan aspirasi masyarakat.
BACA JUGA: LaNyalla Minta Pengawasan Distribusi Gas Bersubsidi Makin Diperketat
"Saya juga tahu tuh, beberapa senator, termasuk Pak Oni dan Pak LaNyalla berjuang menyalurkan aspirasi masyarakat di daerah," tutur Komeng.
Dia menilai peran dan fungsi DPD RI harus ditingkatkan. Oleh karena itu, berangkat dari apa yang telah dilihatnya secara nyata, Komeng berkomitmen untuk maju menjadi senator dari Jawa Barat.
LaNyalla pun mengucapkan terima kasih atas apresiasi Komeng.
Menurut LaNyalla, apa yang dia lakukan selama ini murni untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah yang masuk ke meja kerjanya.
"Kami di DPD RI komitmen bekerja dan berjuang untuk rakyat. Itulah sebabnya tagline kami 'Dari Daerah untuk Indonesia'. Kami betul-betul bekerja untuk kepentingan masyarakat di daerah," kata LaNyalla.
Soal wacana kebangsaan yang tengah digulirkan oleh DPD RI, mulai dari presidential threshold nol persen hingga kembali kepada UUD 1945 naskah asli, senator asal Jawa Timur itu menyebut semuanya murni merupakan aspirasi masyarakat yang tengah diperjuangkannya.
"Itu semua masyarakat yang meminta. Masyarakat yang melakukan koreksi atas arah perjalanan bangsa," ujar LaNyalla.
Dia kini mendorong DPD RI yang merupakan wakil dari jalur perseorangan dapat satu kamar dengan DPR RI. Dengan begitu, DPR RI terdiri dari unsur partai politik dan unsur perseorangan yang dipilih melalui pemilu.
"Selanjutnya ada unsur utusan golongan yang terdiri dari praktisi, akademisi dan organisatoris. Ada juga unsur utusan daerah yang terdiri dari raja dan sultan di Nusantara, tokoh adat dan lain sebagainya. Semuanya tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)," kata LaNyalla.
"Nantinya MPR RI merupakan lembaga tertinggi negara yang merupakan wujud penjelmaan seluruh elemen rakyat. MPR pula yang akan merumuskan arah perjalanan bangsa dan mengangkat Presiden RI. Jadi, presiden itu petugas rakyat, bukan petugas partai," imbuhnya.
Kepada Komeng, LaNyalla juga menjelaskan harus ada perbaikan dan koreksi sistem melalui teknik adendum, agar kesalahan dan penyimpangan sistem bernegara tak lagi terjadi.
"Koreksi dengan teknik adendum itu tanpa mengubah konstruksi dasarnya," ujar LaNyalla. (*/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... LaNyalla Ingatkan Jokowi soal Kembali Diizinkannya Pengerukan Pasir Laut
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan