jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pembina BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais tak risau dengan penangkapan sejumlah tokoh yang dikenal dekat dengannya oleh aparat kepolisian.
Dia menyebut penangkapan tokoh-tokoh juga kerap terjadi di masa lalu lantaran kritis terhadap pemerintahan.
BACA JUGA: Prabowo di Eropa, Sandiaga ke Amerika, Kivlan Zen Dipenjara
"Pak (Buya) Hamka itu ulama besar, tapi karena mengkritik kekuasaan sempat mendekam di penjara beberapa tahun," ujar Amien Rais di Pelataran Masjid Attin TMII, Jakarta Timur, Kamis (30/5).
"Dan Bapak Mohammad Natsir bekas perdana menteri, beliau orangnya sangat ikhlas, sangat luar biasa akhlaknya. Bahkan beliau yang menetapkan dari negara federal ke negara kesatuan, beliau juga menginap di penjara beberapa tahun," sambungnya.
BACA JUGA: Jokowi Presiden Lagi, Menperin Yakin Indonesia Tetap Dilirik Investor Asing
(Baca Juga: Prabowo di Eropa, Sandiaga ke Amerika, Kivlan Zen Dipenjara)
Karena itu, dia meminta kepada para koleganya untuk tidak gentar dengan maraknya sejumlah penangkapan yang menimpa. Sebab, hal itu dinilai sebagai konsekuensi sebuah perjuangan.
BACA JUGA: Rayakan Ultah ARJ, Foreder Santuni 1.500 Anak Yatim dan Duafa
"Biasanya tokoh atau orang yang memperjuangkan kebenaran memang berurusan dengan aparat, dengan penguasa. Jadi kalau sekarang para tokoh-tokoh yang memperjuangkan kebenaran terpaksa masuk bui, itu mungkin bisa," imbuh Amien yang juga mantan Ketua MPR itu.
Tercatat, sejumlah tokoh pendukung Prabowo - Sandi harus berurusan dengan kasus hukum, di ataranya Eggi Sudjana, Kivlan Zen, Bachtiar Nasir, Lieus Sungkharisma, Haikal Hasan, Permadi, hingga Mustofa Nahrawardaya. (faisal aristama/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantah Makar, Kivlan Zen: Kalau Dinyatakan Bersalah, Saya akan Terima
Redaktur : Tim Redaksi