jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyoroti aksi anarkistis pendukung Donald Trump di gedung Kongres AS.
Aksi di Capitol Hill itu menyebabkan tertundanya sidang dengar pendapat hasil Pilpres AS 2020.
BACA JUGA: Soroti Kerusuhan di Gedung Kongres AS, Fahri Hamzah Ingatkan Buruknya Radikalisasi dan Pembelahan
"DPR RI turut prihatin tindakan anarkistis oleh pendukung kandidat tertentu terhadap rumah parlemen (Capitol Hill) yang berdampak pada diskursus supremasi hukum Amerika," kata Azis Syamsuddin, Kamis (7/1).
Kerusuhan itu berawal dari aksi pendukung Donald Trump menyerbu gedung Kongres AS, Capitol Hill, Rabu (6/1) waktu setempat.
BACA JUGA: Rusuh di Gedung Kongres AS, 2 Pejabat Gedung Putih Mengundurkan Diri
Ratusan massa tersebut berupaya membatalkan kekalahan Trump pada Pilpres 2020 dengan memaksa Kongres menunda sidang yang akan mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Menurut Azis, tindakan para demonstran sangat tidak terpuji serta tak dapat dibenarkan.
BACA JUGA: Pendukung Donald Trump Serang Gedung Kongres, 1 Tewas, Amerika Serikat Kacau
Dia menegaskan bahwa AS adalah negara yang memiliki pondasi demokrasi yang sangat kuat.
Karena itu, kata dia, sangat disayangkan tindakan anarkistis yang terjadi oleh sekelompok kerumunan.
"Kami harapkan legitimasi proses hukum pengumpulan hasil Pilpres AS 2020 dapat segera teratasi sesuai dengan norma-norma demokrasi dan mekanisme hukum setempat," ungkapnya.
Azis menilai perbuatan anarkistis itu sebagai tindakan melawan hukum yang patut ditindak tegas sesuai dengan mekanisme hukum setempat.
Dia menegaskan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat sudah selayaknya menghormati tanggung jawab konstitusi dan hukum perundang-undangan yang harus diikuti demi tegaknya keadilan.
"Kemenangan demokrasi secara etis dibangun dengan kesopanan, kehormatan, integritas dan hukum," ungkapnya.
Politikus Partai Golkar itu beranggapan isu Pilpres AS sepenuhnya adalah urusan dalam negeri negara adidaya tersebut.
Azis mengatakan, sebagai negara sahabat Indonesia mengharapkan para kandidat dapat legawa dan saling merangkul.
Terlebih lagi di masa berat pandemi Covid-19, dibutuhkan kerja keras dalam membangun roda perekonomian suatu negara maupun secara global.
Azis mencontohkan Indonesia yang mampu menyelesaikan perbedaan presepsi politik secara demokrasi yang damai berdasarkan prinsip gotong royong.
Dia mengatakan harusnya semua menghargai upaya Presiden terpilih Amerika Joe Biden mengemban amanat pekerjaan saat ini dan pekerjaan empat tahun ke depan, dengan pemulihan demokrasi, kesusilaan, kehormatan, rasa hormat, supremasi hukum, kesopanan, sederhana.
"Kemudian, pembauran politik yang membahas tentang memecahkan masalah, saling memperhatikan, tidak menyalakan api kebencian dan kekacauan. Semoga kekisruhan politik dalam negeri AS segera teratasi," paparnya. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy