jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengomentari penahanan terhadap musikus I Gede Ari Astina alias Jerinx yang menjadi tersangka kasus pencemaran nama baik atau defamasi kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Arif mengatakan, seharusnya IDI tak perlu reaktif menanggapi unggahan Jerinx di Instagram yang menyebut organisasi para dokter itu menjadi kacung Badan Kesehatan Dunia (WHO).
BACA JUGA: Jerinx SID Ditahan, Rina Nose Bilang Begini
Menurut Arief, sebenarnya IDI punya segala kemampuan untuk menepis kecurigaan penggebuk drum Superman Is Dead (SID) itu ataupun kelompok masyarakat lainnya.
"Seharusnya IDI tinggal membuktikan saja kalau organisiasi itu bukan kacung WHO. Jadinya lucu kalau organisasi yang isinya orang pintar semua tetapi baper (terbawa perasaan, red), terus lapor ke polisi karena dikritik Jerinx," kata Arief melalui layanan pesan, Kamis (13/8).
BACA JUGA: Pengakuan Nora Alexandra Bakal di Rumah Sendirian setelah Jerinx Jadi Tahanan
Aktivis di serikat pekerja BUMN itu menambahkan, publik justru menganggap laporan IDI ke polisi malah mengesankan organisasi profesi itu tidak mampu menepis tuduhan yang salah.
Seharusnya, kata Arief, IDI yang berisi doktor, profesor dan ahli kesehatan masyarakat bisa mementahkan tudingan Jerinx.
BACA JUGA: Penjelasan Jerinx SID Soal Tulisan IDI Kacung WHO
"IDI itu isinya profesor dan doktor, para ahli di bidang kesehatan yang sekolahnya lama. Kalau tidak bisa membuktikan dirinya bukan kacung WHO seperti yang dikritik Jerinx, kan gawat banget. Ini mengancam keselamatan 250 juta rakyat Indonesia, loh," ujarnya.
Arief menegaskan, IDI juga harus menanggung risiko jika tuduhan Jerinx ternyata benar. Menurutnya, Jerinx tentu akan membela diri dan membuktikan tuduhannya di persidangan.
“Karena Jerinx adalah seorang seniman muda yang selama ini menyuarakan kritik sosial dalam karya-karyanya secara cerdas. Kalau sampai dirinya bisa membuktikan kebenarannya di depan sidang, maka IDI sendiri yang akan menerima akibatnya,” ujarnya.
Arief mengatakan dirinya sudah sering mengikuti kritik Jerinx di media sosial sehubungan dengan pandemi corona, sikap WHO, dan tanggapan masyarakat dan dokter-dokter Indonesia. Menurutnya, kritik Jerinx selalu berdasarkan fakta-fakta yang terus berkembang.
“Hal yang positif dari penahanan Jerinx ini akan berujung buka-bukaan di depan hakim, apakah tuduhan ‘IDI Kacung WHO’ atau ‘tuduhan penyebaran kebencian’ yang benar. Sehingga rakyat akan mempelajari sebuah bukti-bukti yang akan disampaikan Jerinx terhadap tuduhannya tersebut,” pungkas Arief.(boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy