jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan literasi digital sektor pemerintahan untuk aparatur sipil negara (ASN). Kegiatan ini dilaksanakan di Bogor, Jawa Barat, pada 27-30 Maret 2023 yang diikuti lebih dari delapan ribu peserta secara hybrid.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan kegiatan Literasi Digital bagi ASN menjadi kesempatan sangat baik untuk meningkatkan kapasitas serta kemampuan para ASN Kemendikbudristek.
BACA JUGA: Penilap Tukin ASN di Kementerian ESDM Sungguh Miris, Hasto Buka Pintu Perlindungan Saksi
“Melalui penyelenggaraan Literasi Digital yang dilaksanakan secara masif dan dipadukan dengan program Merdeka Belajar, akan meningkatkan kompetensi atau kemampuan ASN Kemendikbudristek,” tuturnya.
Nadiem melanjutkan bahwa ASN yang mengikuti kegiatan ini akan dihadapkan pada empat dimensi Literasi Digital sebagai penunjang kompetensi.
BACA JUGA: Kemendikbudristek Luncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24, Calistung Dimulai Kapan?
Adapun empat dimensi literasi digital itu, yakni Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture akan mengembangkan kompetensi ASN.
Kegiatan ini juga akan menjadi momentum untuk makin meningkatkan kecakapan digital ASN Kemendikbudristek. “Saya optimistis hasil dari pelatihan ini akan meningkatkan pelayanan publik,” ujar Nadiem.
BACA JUGA: Kasus Korupsi BTS Kominfo, Kejagung Temukan Jejak Pencucian Uang
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menambahkan bahwa tanggung jawab ASN kini makin besar karena pelayanan yang dihadirkan bagi masyarakat kian beragam.
ASN saat ini dituntut bekerja lebih baik dalam berbagai pelayanan untuk masyarakat. Oleh karena itu, ASN perlu menguasai literasi digital dengan baik.
Suharti menjelaskan bahwa ada beberapa aspek dasar yang akan berguna bagi ASN jika telah menguasai literasi digital.
Melalui literasi digital, ujarnya, ASN menjadi mampu berpikir kritis untuk menyaring informasi, serta mengerti penggunaan internet yang aman.
Kemudian, memahami dan menghindari plagiarisme digital, dan yang terakhir ialah bagaimana menjaga identitas ASN atau data rahasia di ruang digital.
"Harapannya ASN Kemendikbudristek bisa mahir di dunia digital dan bisa memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” cetus Suharti.
Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Boni Pudjianto yang menyampaikan bahwa ASN harus memahami konsekuensi dari penggunaan perangkat digital agar tetap aman dan nyaman di dalam ruang digital.
Inovasi teknologi digital adalah hal yang kini terus berlanjut dan membawa dampak pada pekerjaan termasuk dalam sektor literasi digital.
"Oleh karena itu, ASN perlu cakap dalam menggunakan ruang digital, tetapi juga harus berhati-hati saat menggunakannya,” jelasnya.
Boni mengingatkan para ASN mengenai netralitas dalam memasuki tahun politik di Indonesia.
Aparatur pemerintah diharapkan dapat mengedepankan sikap netralitas, yang mana tidak menunjukkan partisipasinya dalam kampanye politik.
Perlu diingat bahwa ASN berada di bawah pengawasan negara. Jika ASN melanggar peraturan negara tentu akan dihadapkan pada konsekuensi yang berlaku sesuai hukum.
"Oleh karena itu, diharapkan ASN bisa menunjukkan sikap netral dan fokus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tutur Boni sekaligus membuka sesi diskusi batch I.
Hari pertama kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Pegawai ASN Kemendikbudristek terdiri dua batch yang diisi oleh beberapa narasumber nasional yang kredibel.
Topik-topik yang diangkat dalam setiap batch mencakup empat pilar literasi digital, yaitu Budaya Digital, Etika Digital, Kecakapan Digital, dan Keamanan Digital.
Sesi materi batch II mengenai Kecakapan Digital.
Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada Pegawai ASN Kemendikbudristek ini merupakan salah satu upaya literasi digital untuk sektor pemerintahan dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diprakarsai oleh Kemenkominfo. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad