jpnn.com, BANYUWANGI - Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemenkominfo, Septriana Tangkary menuturkan pembangunan infrastruktur digital di IKN akan berkenaan dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Ekonomi (SPBE) yang dikembangkan oleh Kemenkominfo.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini diusung sebagai ibu kota baru Indonesia yang pintar atau smart city.
BACA JUGA: Kominfo Ajak Para Guru di Morowali Melek Digital
Kehadiran IKN nantinya diharapkan akan mendorong transisi ekonomi hingga transisi energi yang ramah lingkungan.
“SPBE ini terkait penyediaan Pusat Data Nasional (PDN) yang dibangun ada tiga tahap, dengan salah satunya di IKN,” ujar Septriana dalam diskusi Genposting Temu Influencer 'Sejauh Mana Pembangunan IKN' di Banyuwangi, Jawa Timur pada (13/6).
BACA JUGA: Kepala OIKN Mundur dari Jabatannya, Sony Subrata Sebut Investor Tetap Antusias Membangun IKN
Pada proses perencanaan dan pembangunan IKN, Septriana menekankan tentang partisipasi masyarakat dan inklusivitas.
Septriana menjelaskan dalam lampiran Undang-Undang (UU) no. 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, bahwa salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah tingkat inklusivitas, dalam hal ini adalah pengikutsertaan peran dan partisipasi masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan.
BACA JUGA: Kemkominfo Ajak Pejuang Informasi Perbanyak Konten yang Mengedepankan Prinsip 3E1N
“Pemerintah tidak membangun ini sendiri, tetap seluruh masyarakat diajak guyub. Masyarakat dapat berpartisipasi melalui konsultasi publik, musyawarah, kemitraan, penyampaian aspirasi, dan keterlibatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jadi, jangan ragu untuk menyampaikan konten positif dan membangun untuk pemerintah,” seru Septriana.
Terkait dengan pembangunan IKN, Tenaga Ahli Pimpinan Bidang Kerja Sama dan Ekonomi Kreatif, Otorita Ibu Kota Nusantara, Panji Himawan menyampaikan terdapat sembilan Wilayah Perencanaan (WP) yang dibuat di sekitar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang diharapkan akan menjadi penggerak ekonomi di IKN dan Indonesia.
Pembangunan IKN dijelaskan Panji, memegang prinsip green, smart, inclusive, resilient, dan sustainable.
IKN diharapkan dapat menjadi sebuah lokomotif baru untuk transformasi Indonesia yang berbasis inovasi dan teknologi, juga green economy.
Sehubungan dengan keberlanjutan alam, rehabilitasi hutan akan dilakukan di IKN.
“Terdapat Persemaian Mentawir yang menghasilkan 5 juta bibit, walau masih kurang tetapi akan berkontribusi banyak untuk reforestasi hutan. Karena hutan yang ada saat ini di IKN bukan hutan alam, tetapi hutan industri. Kami akan ganti pelan-pelan kembalikan menjadi hutan alam yang sesungguhnya,” jelas Panji.
Sejalan dengan harapan IKN sebagai kota pintar dan melibatkan partisipasi masyarakat, Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kabupaten Banyuwangi, Budi Santoso menuturkan pihaknya memiliki program dari Pemerintah Daerah bernama “Smart Kampung”.
Melalui Smart Kampung, berbagai layanan dihadirkan untuk masyarakat.
Budi menyebut ruang lingkupnya mencakup pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, kesehatan, kemiskinan, informasi hukum, pendidikan dan seni budaya, juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
“Jadi, kami memberdayakan potensi yang ada di Banyuwangi dari bawah yaitu desa. Kemudian Smart Kampung juga kami branding sebagai super apps untuk melayani masyarakat,” jelas Budi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada