Komisaris Rekind: Perusahaan EPC Berperan Dalam Meningkatkan Penggunaan TKDN

Sabtu, 16 September 2023 – 17:58 WIB
Komisaris PT Rekayasa Industri (Rekind) Restu Hapsari (kanan) menjadi pembicara pada National Energy Conference (NEC) 2023 bertema "Memperkuat Ketahanan Energi untuk Masa Depan Berkelanjutan" yang digelar Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) di Hotel Azizah Kota Kendari, Kamis (14/9). Foto: Dok. Humas Rekind

jpnn.com, JAKARTA - Komisaris PT Rekayasa Industri (Rekind) Restu Hapsari mengatakan ketahanan energi dan kedaulatan energi harus dimulai dari komitmen penuh dari seluruh stakeholder industri strategis nasional.

Menurut Restu, ketahanan energi nasional didasarkan pada 4 indikator, yakni ketersediaan sumber energi, kemudahan akses, keterjangkauan harga dan pasokan, dan penggunaan energi ramah lingkungan.

BACA JUGA: Restu Hapsari Harapkan DPP TMP yang Baru Mencetak Pemimpin Inspiratif dan Idiologis

“Energi terbaharukan merupakan salah satu aspek pendukung ketahanan energi nasional,” kata Restu Hapsari saat National Energy Conference (NEC) 2023 bertema "Memperkuat Ketahanan Energi untuk Masa Depan Berkelanjutan" yang digelar Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) di Hotel Azizah Kota Kendari, Kamis (14/9).

Lebih lanjut, Restu Hapsari mengatakan peningkatan konsumsi energi terbaharukan akan meningkatkan ketahanan energi Indonesia dalam jangka panjang dan upaya ini selaras dengan komitmen dunia dalam menekan laju emisi.

BACA JUGA: EPC jadi Lokomotif Peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri 

Restu menjelaskan ketahanan energi Indonesia menempati peringkat ke-58 dari 127 negara sehingga penting kehadiran Perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) yang andal untuk mewujudkan pembangunan industri bersih melalui energi terbaharukan di Indonesia.

"Perusahaan EPC memiliki peranan penting dalam menggerakkan kemajuan industri negara utamanya meningkatkan penggunaan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri),” ujar Restu Hapsari.

BACA JUGA: Tingkatkan Porsi TKDN, SIG Gunakan Suku Cadang UMKM Binaan

Dia mengimbau PMKRI mempersiapkan generasi muda berkualitas menuju Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan potensi SDM agar bisa memasuki penguasaan teknologi yang sejalan dengan kebutuhan zaman, khususnya di bidang energi masa depan.

“Berbagai potensi sumber energi masa depan sudah di depan mata untuk dikembangkan dan Indonesia harus siap dengan teknologinya. PMKRI perlu bergerak aktif melalui pembinaan dan persiapan SDM kader menyambut Indonesia Emas 2045,” ungkap Restu.

Untuk diketahui, sejumlah tokoh nasional juga hadir sebagai pembicara dalam National Energy Conference (NEC) 2023 ini. Mereka adalah Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, GM PT PLN Sulselrabar Moch. Andi Achaminoerdin, Pengamat Maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC) Dr. Capt. Marcellus Hakeng Jayawibawa, Polda Sultra diwakili oleh Ditreskrimum.

Hadir juga perwakilan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Sultra dan Kota Kendari, Badan Eksekutif Mahasiswa kampus se-kota Kendari serta tamu undangan lainnya.

Ketahanan Energi

Ketua Presidium PP PMKRI Tri Natalia Urada dalam sambutan pembukaan National Energy Conference menyampaikan bahwa isu ketahanan energi dan pengelolaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan pembangunan dan ketahanan nasional Indonesia yang perlu menjadi perhatian kita bersama.

Dia juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam upaya menggali dan mengoptimalkan potensi energi baru dan terbarukan untuk kesejahteraan masyarakat.

“Oleh karena itu, untuk mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan, diperlukan adanya kolaborasi untuk menggali potensi-potensi energi baru dan terbarukan serta mengoptimalkan penggunaanya untuk pembangunan yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat Indonesia," kata Tri Natalia.

Ketua Lembaga Energi dan SDA PP PMKRI Kilianus Paliling menyampaikan National Energy Conference merupakan langkah konkret PMKRI dalam berkontribusi pemikiran untuk memperkokoh ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.

“PMKRI sebagai organisasi yang basisnya adalah kaum intelektual, mengambil peran dalam menggaungkan isu Ketahanan Energi untuk masa depan berkelanjutan dengan menggandeng berbagai stakeholder,” ujar Kilianus.

Dia mengatakan salah satu wujud konkretnya dengan kegiatan Konferensi Energi Nasional ini.

“Kita bersama-sama menggali ide-ide dan gagasan untuk kemudian memberikan masukan kepada pemerintah sebagai pengambil kebijakan berkaitan dengan Ketahanan Energi nasional yang berkelanjutan," ujar Kili.

Dia juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia masih sangat tergantung pada energi fosil yang terbatas dan tidak ramah lingkungan.

“Saat ini ketergantungan Indonesia terhadap energi hasil fosil masih sangat tinggi kurang lebih 80 persentasenya. Energi fosil merupakan energi unrenewable yang menyumbang emisi gas karbon sangat besar,” tegas Kili.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler