jpnn.com, BEIJING - Tim hak asasi manusia (PBB) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendatangi Tiongkok.
Kedatangan Komisi HAM PBB didahului kunjungan tim pendahulu yang tiba di Tiongkok, Senin (25/4).
BACA JUGA: Masjid Seantero China Ditutup, Bagaimana Muslim Uighur Beribadah Selama Ramadan?
Tim mempersiapkan kunjungan ke Xinjiang.
Menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Wang Wenbin, tim pendahulu tersebut sedang melakukan persiapan.
BACA JUGA: AS Sebut PeduliLindungi Melanggar HAM, Puan Bereaksi, Simak
Mereka mempersiapkan rencana kunjungan Komisioner Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet awal bulan depan.
"Tujuan kunjungan ini untuk mendukung pertukaran pikiran dan kerja sama," kata Wang dalam pengarahan pers rutin di Beijing, Senin.
BACA JUGA: KBRI Beijing Bujuk China Agar Percaya Mahasiswa Indonesia
Menurut Wang, pihaknya menentang manipulasi politik atas kunjungan Bachelet ke Xinjiang.
Daerah tersebut merupakan otonomi setingkat provinsi di wilayah barat daya Tiongkok yang banyak dihuni etnis minoritas muslim Uighur.
Sebelumnya telah terjadi tarik-ulur terkait kunjungan tersebut.
Beijing menolak tuduhan PBB dan negara-negara Barat atas dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan terhadap kelompok etnis Uighur.
Di antaranya, tuduhan pelanggaran HAM melalui kamp konsentrasi re-edukasi, genosida, dan kerja paksa.
Terkait dengan diselenggarakannya Dialog Amerika Serikat-Uni Eropa (EU) yang membahas tentang isu Taiwan, Xinjiang, dan program disinformasi Tiongkok, Wang dengan tegas menentangnya.
"Tiongkok sangat menentang intervensi AS dan EU terhadap urusan internal Tiongkok," ujarnya seraya mengatakan bahwa pemerintahannya telah menyampaikan protes resmi.
Isu tentang Taiwan dan Xinjiang dianggapnya sebagai urusan dalam negeri Tiongkok yang tidak boleh dicampuri oleh negara lain.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang