Komisi II Soroti Peralihan Subsidi BisKita dan Peran Perumda Trans Pakuan

Jumat, 25 Oktober 2024 – 04:34 WIB
Komisi II DPRD Kota Bogor menyoroti peralihan subsidi BisKita dan peran Perumda Trans Pakuan. Foto: source for jpnn

jpnn.com, KOTA BOGOR - Komisi II DPRD Kota Bogor menggelar rapat kerja (raker) bersama Perumda Trans Pakuan, membahas RAPBD 2025 dan masa depan transportasi publik.

Salah satu fokus pembahasan adalah wacana pencabutan subsidi Biskita dari pemerintah pusat dan potensi alih ke APBD Kota Bogor.

BACA JUGA: Kota Bogor Punya BisKita, Ada Wika Salim, Catat Rutenya

Wakil Ketua I sekaligus koordinator Komisi II DPRD Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy mengungkap kekhawatiran jika subsidi tersebut dialihkan, sementara Perumda Trans Pakuan belum menjadi operator resmi.

"Jika peralihan ini terjadi, Perumda Trans Pakuan perlu segera mempersiapkan diri sebagai operator agar tidak tertinggal," ujar Rusli.

BACA JUGA: Anggota DPRD Kota Bogor Gerilya di Masa Reses, Prioritaskan Aspirasi Masyarakat

Rusli juga menyoroti pentingnya kontribusi Perumda Trans Pakuan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurutnya, saat ini operator BisKita masih dipegang oleh Kodjari, sehingga Perumda Trans Pakuan belum mendapatkan keuntungan langsung dari layanan ini.

Komisi II berharap, jika Perumda Trans Pakuan diberikan penugasan sebagai operator baru, mereka bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi PAD Kota Bogor.

BACA JUGA: DPRD Kota Bogor Sahkan Perda Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi

"Kami di DPRD siap mendukung penuh, namun kami juga meminta komitmen jelas dari Perumda Trans Pakuan terkait berapa besar kontribusi yang akan mereka berikan. Jika jelas, kami akan memberikan rekomendasi kepada Wali Kota untuk menugaskan mereka sebagai operator BisKita," tegas Rusli.

Selain itu, Rusli menyoroti masalah hutang yang masih dimiliki Perumda Trans Pakuan kepada karyawan eks PDJT, yang diperkirakan mencapai Rp 7,7 miliar.

Dia menekankan bahwa persoalan ini perlu segera diselesaikan agar tidak menghambat potensi keuntungan perusahaan di masa depan.

Rencana bisnis menunjukkan bahwa mulai 2025, Perumda Trans Pakuan diperkirakan bisa memperoleh keuntungan Rp 750 juta per tahun, namun sebagian besar akan digunakan untuk mencicil utang.

"Kami berharap dengan pengelolaan yang lebih baik, Perumda Trans Pakuan bisa berkontribusi optimal bagi PAD dan membawa kemajuan bagi transportasi publik di Kota Bogor," pungkasnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler