jpnn.com, JAKARTA - Komisi IV DPR RI terang-terangan menyatakan selama ini belum pernah ada Menteri Pertanian (Mentan) yang sekaliber Andi Amran Sulaiman, Mentan era pemerintahan Jokowi-JK. Alasannya, Amran mampu berlari kencang dengan prestasi sektor pertanian yang cemerlang padahal anggaran setiap tahunnya mengalami penurunan.
“Ibarat sepak bola, Amran sekaliber Messi dan Ronaldo yang merupakan tokoh utama kebangkitan tim sepak bola di klub dan negaranya,” demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena dalam rapat kerja bersama Menteri Amran dan para pejabat eselon I lingkup Kementerian Pertanian (Kementan) di Gedung Komisi IV DPR, Jakarta, Senin (17/6).
BACA JUGA: Kementan Bertekad Wujudkan Sektor Pertanian Berdaya Saing
BACA JUGA: Mentan Amran Puas Dengan Kehadiran Pegawai di Hari Pertama Kerja
Adapun APBN Kementan di tahun 2015 sebesar Rp 32 triliun lebih, 2016 sebesar Rp 27,6 triliun, 2017 sebesar Rp 24 triliun, 2018 sebesar Rp 21,68 triliun, dan 2019 sebesar Rp 20.53 triliun.
BACA JUGA: Mentan Andi Amran dan MenPUPR Didoakan Tetap Jadi Menteri
Tak ayal, Michael menilai Amran termasuk menteri yang bersinar di kabinet Jokowi-JK karena berhasil mengadakan bahan pangan melebihi target atau surplus maupun kinerja pengelolaan keuangan yang sangat akuntabel.
“Makanya wajar kalau kemudian teman-teman memberikan apresiasi itu karena kinerja Pak Menteri,” katanya.
BACA JUGA: Oposisi di DPR Doakan Andi Amran Sulaiman Tetap Menjadi Menteri
Capaian Sektor Pertanian
Michael mengungkapkan kebijakan sektor pertanian selama pemerintahan Jokowi-JK di tangan Amran menorehkan banyak prestasi yang spektakuler. Pertama, dua minggu lalu BPK telah merilis laporan keuangan Kementan 2018 dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini WTP ini diraih selama tiga tahun berturut-turut, terhitung dari 2016.
"Berbagai komoditas pangan seperti padi dan jagung, kini sudah swasembada bahkan sudah ekspor padahal dulunya pemenuhannya sebagian terpaksa harus didatangkan lewat impor," bebernya.
"Produk unggas, domba, dan kambing kini juga sudah ekspor ke berbagai belahan negara. Atas kinerjanya ini, ponten A untuk Pak Amran," pinta dia.
Selanjutnya, kata Michael, serapan anggaran Kementan pada Triwulan pertama tahun 2019 ini sangat luar biasa capaiannya, yakni sudah 21,43 persen. Serapan ini langka sekali karena biasanya awal triwulan itu tidak optimal.
Michael juga menyebutkan Menteri Amran dan jajarannya juga sangat tanggap dalam penanggulangan bencana. Setiap kali ada bencana, Menteri Amran langsung turun tangan dan menggerakan para mitra untuk turut berpartisipasi.
"Capaian tersebut tidak mungkin diraih dengan cara instan dan spontan. Karena sosok Amran adalah tipikal Menteri yang selalu siap pasang badan demi terwujudnya kedaulatan pangan," sebutnya. Untuk itu, dengan sederet prestasi Amran ini, ya tidak ragu mendukung agar Amran tetap dipertahankan untuk menduduki posisi strategis nomor satu di Kementan,” tambahnya.
Pimpinan Komisi IV Roem Kono menilai Amran merupakan menteri yang hebat. Kementan mampu bersinergi dengan semua pihak untuk menyukseskan program pembangunan pertanian. Selain itu, banyak program Kementan yang mengena dan tepat sasaran dan hasilnya pun sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh petani.
“Pemuda sekarang sudah banyak mulai terjun jadi petani melalui program petani milenial, juga Gempita. Ini suatu usaha untuk kita antisipasi modernisasi pertanian ke depan dan ini kita sambut baik," katanya.
Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo. Politikus Partai Gerindra ini memberikan apresiasi atas Predikat WTP dari BPK yang diraih Kementan dan capaian serapan anggaran Kementan APBN Tahun 2019 sebesar 21,43 persen atau Rp 4,65 triliun dari Rp 21,1 triliun.
Peningkatan produksi berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan dan sektor peternakan patut diacungin jempol sehingga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan hewan kurban.
“Kami bangga Indonesia memiliki sosok Menteri pekerja keras seperti Amran Sulaiman. Kami berharap tetap menjadi Menteri pada pemerintahan yang akan datang,” kata Edhy Prabowo.
Sementara itu, pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) Nasional 2019 di Bogor, Selasa (18/6), Mentan Amran mengatakan capaian sektor pertanian merupakan hasil kerja sama semua pihak.
Ke depan, dia meminta ada beberapa program strategis Kementan yang harus ditindaklanjuti secara serius. Pasalnya berdampak besar ternyata pertumbuhan ekonomi nasional dan masa depan Indonesia.
"Program peternakan ada pengembangan sapi belgian blue, beratnya 2 ton. Kalau ini dilanjutkan, ini menentukan masa depan. Kita tidak lagi impor sapi, tapi justru ekspor," katanya.
"Program berikutnya, pengembangan Biodiesel 100 dan pengembangan lahan rawa melalui Program SERASI (Selamatkan Lahan Rawa Sejahterakan Petani, red),"imbuhnya.
Ketiga program ini penting untuk ditindaklanjuti mengingat menyiapkan dari sekarang program-program yang produktif untuk kemajuan pertanian ke depan. Dengan begitu, kebijakan-kebijakan yang tidak produktif perlu dicabut karena menghambat pertumbuhan produksi.
"Itu sesuai arahan Bapak Presiden agar investasi dan ekspor bisa meningkat. Dua hal ini yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah ekspor dan investasi," kata Amran.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi Kementan Antisipasi Kekeringan Sawah di Kebumen
Redaktur : Tim Redaksi